BENGKALIS - Komisi IV DPRD Bengkalis kecewakan ketidak hadiran perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam hearing membahas terjadinya kosong stok kantong darah beberapa waktu lalu.
"Kita kecewa PMI tidak hadir dalam hearing ini padahal sudah kita undang," terang ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Abi Bahrun, Rabu (14/9) siang usai Hearing di kantor DPRD Bengkalis.
Menurut dia, terkait stok kantong darah menjadi tangung jawab PMI. Hal ini terungkap saat pihaknya melakukan hearing bersama manageman RSUD Bengkalis.
"Dari keterangan managemant RSUD, tangungjawab terkait tranfusi darah menurut udang undang ada tangan PMI, sehingga perlu penjelasan PMI terkait kejadian kemarin," ungkap Abi.
Dengan kejadian ini Abi mengatakan pemerintah kabupaten harus meninjau ulang pemberian anggaran kepada PMI. Karena selama ini kinerja PMI belum ada di rasakan masyarakat Bengkalis.
"Setahu saya PMI dianggarkan sebesar 500 juta untuk pengadaan alat ini. Namun bisa terjadi kekosongan kantong darah, ini perlu di tinjau kembali pemberian anggaran terhadap PMI," terangnya.
Kata dia, kalau perlu anggaran yang diberikan tahun depan dialihkan ke pada pihak RSUD saja. Karena selama ini RSUD yang melakukan pengadaan kantong darah tersebut.
Ungkap dia, kedepan pihaknya akan kembali memanggil PMI, RSUD Bengkalis dan Dinas Kesehatan. Karena perlu kejelasan terkait tangungjawab pengadaan kantong darah ini.(Gus)