Takjil di Bengkalis Aman Dari Bahan makanan Berbahaya

Rabu, 15 Juni 2016 16:03
BAGIKAN:
ilustrasi
BENGKALIS -Badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) RI Pekanbaru menyatakan takjil yang dijual pedangang makanan di Bengkalis aman dari bahan berbahaya. Pernyataan ini merupakan hasil pemeriksaan BPOM RI selama dua hari di Bengkalis.
 
“Untuk takjil yang ada di Bengkalis aman dan bebas dari bahan berbahaya, ini terungkap setelah BPOM RI melakukan pemeriksaan Senin dan Selasa lalu,”terang Raja Arlangga Kabid Perdangangan dalam Negeri Disperindag Bengkalis, Rabu (15/6).
 
Dikatakan Raja, pihak BPOM melakukan pemeriksaan denga terjun langsung ke sejumlah titik pasar Ramadhan di Bengkalis. Pihak BPOM membeli takjil yang dijajakan pedagang dan kemudian memeriksa langsung di hotel tempat mereka menginap.
 
“Mereka mengambil sambel senin sore di beberapa titik, dengan cara membeli, jadi pedagang tidak mengetahui tim BPOM RI mengambil sampel,” ungkap dia.
 
Kata dia, sampel yang diambil berbagai jenis makanan dan minuman.sebanyak 29 sampel yang mereka teliti. Dan hasilnnya tidak ditemukan bahan berbahaya dalam makanan tersebut.(Gus)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dalam Sepekan Targetkan 10.860 Dosis Penerima

    BENGKALIS - Selama sepekan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) secara serentak melaksanaan vaksinasi baik di titik yang ditentukan maupun di fasilitas pelayanan ke

  • 49 Pasien Covid di Kabupaten Bengkalis Dinyatakan Sembuh

    BENGKALIS - Hari ini terkonfirmasi 15 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Minggu 20 Juni 2021, 1 orang meninggal dunia dan 49 lainnya dinyatakan s

  • Satgas Covid-19 Bengkalis Jaring 30.847 Warga Pelanggar Prokes

    BENGKALIS - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 Kabupaten Bengkalis memberikan teguran kepada 30.847 warga Kabu

  • Reses Wakil DPRD Bengkalis, Syahrial Fokus Kesehatan dan Lapangan Kerja

    BENGKALIS- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Syahrial berkunjung ke delapan titik daerah pemilihnya dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat di Pulau R

  • KOMENTAR