Karhutla Ancam Ekonomi Masyarakat Meranti

Senin, 03 Maret 2014 08:56
BAGIKAN:
Karhutla
MERANTI, POG - Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten diminta bergerak cepat menanggulangi karhulta di Meranti. Pasalnya, hampir sebagian besar lahan yang terbakar merupakan kebun sagu dan karet masyarakat, dan merupakan sumber penghasilan satu-satunya.

Bencana Karhutla yang terjadi diwilayah Kepulauan Meranti, tak kunjung selesai. Akibat bencana ini juga, ekonomi masyarakat di kabupaten yang terkenal dengan potensi sagu terbaik dunia ini, juga terancam merosot. Pasalnya, ribuan hektar lahan yang terbakar tersebut didominasi perkebunan milik masyarakat.

"Bencana ini sangat mengancam ekonomi masyarakat. Makanya Pemerintah, khususnya Pemerintah Pusat, harus segera mengambil langkah tegas dalam menurunkan bantuan. Dampak kebakaran ini dapat menyebabkan bertambahnya kemiskinan masyarakat," ungkap Ketua Forum Masyarakat Meranti Bersatu (FM2B) Zulkhairil, Ahad (2/3/2014).

Seperti karhutla yang terjadi di Kecamatan Rangsang Barat, Kata Zulkhairi, rata-rata didominasi perkebunan karet dan sagu milik masyarakat.

"Sementara masyarakat yang lahan perkebunannya terbakar, banyak menggantungkan hidupnya hanya di perkebunan itu. Makanya jika seluruh lahan masyarakat terbakar, tentunya sama saja mata pencaharian dan penghasilan masyarakat tersebut akan hilang," katanya.

Zulkhairil mengungkapkan, dalam mengatasi kebakaran tersebut, keterbatasan sumber air menjadi kendala. Ditambah lagi dengan musim kemarau saat ini.

"Tidak sedikit masyarakat yang menangis akibat lahannya habis terbakar. Karena mata pencaharian masyarakat tersebut sudah tidak ada. Api terus saja membakar, air sulit didapat. Jangankan mencari air untuk memadamkan api, mencari air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit," jelasnya.

"Hujan buatan harus diturunkan segera, agar kemiskinan masyarakat di Meranti tidak bertambah banyak. Kami mau adanya upaya cepat, tepat dan tegas dari Pemerintah. Jangan hanya diskusi dan strategi pemadaman saja dilakukan, tapi diiringi tindakan nyata yang ditunggu masyarakat dengan hujan buatan," harapnya. (eaf)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Kepolisian Resor Bengkalis Santuni Anak Yatim

    BENGKALIS - Senyum kebahagian tak dapat ditutupi dan terpancar dari 45 orang anak yatim Panti Asuhan Dayang Darma, Jalan Bantan, Bengkalis, Rabu 29 Mei 2019.

  • Dandim 0303/Bengkalis Santuni Keluarga Sarifah

    BENGKALIS - Kisah pilu keluarga Sarifah (59) warga miskin Desa Berancah yang tidak mendapatkan paket sembako murah di bulan ramadan ini sedikit bisa tersenyu

  • 1.354 Anak Putus Sekolah Ikuti Ujian Paket di Bengkalis

    BENGKALIS - Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis, tahun 2018-2019 tercatat 1.354 angka putus sekolah di kabupaten berjuluk neg

  • 136 Ribu Lebih Warga Bengkalis Belum Miliki Akta Kelahiran

    BENGKALIS -Kepala Dinas Disdukcapil, Kabupaten Bengkalis, Rinaldi mengatakan, dokumen kependudukan berupa akta kelahiran, sebagaimana amanat Undang-Undang (U

  • KOMENTAR