• Home
  • Hukum & Kriminal
  • AJI: TNI Tak Serius Tindak Anggotanya yang Lakukan Kekerasan terhadap Jurnalis

AJI: TNI Tak Serius Tindak Anggotanya yang Lakukan Kekerasan terhadap Jurnalis

Senin, 23 Januari 2017 07:06
BAGIKAN:
okezone
ilustrasi

JAKARTA - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono mengatakan kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan anggota TNI hingga kini belum dilakukan penegakkan hukum yang serius dan konkret.

Hal itu ia katakan menanggapi pernyataan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Wuryanto, beberapa waktu lalu, yang menyebutkan bahwa seluruh oknum prajurit yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis sudah diinventarisasi dan dievaluasi.

Menurut Suwarjono, dua kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum TNI di Medan dan Madiun hingga kini tidak diproses hukum.

"Bahkan hingga kini pelaku bebas. Ini menunjukkan TNI tidak serius menindak anak buahnya yang sudah jelas terbukti melakukan kekerasan terhadap jurnalis," kata Suwarjono kepada Okezone, Senin (23/1/2017).

Suwarjono menerangkan bahwa bukti-bukti tindak kekerasan terhadap jurnalis sudah cukup kuat, mulai dari visum hingga saksi. Namun menurutnya, TNI cenderung memilih 'damai' dalam menyelesaikan masalah.

Ia pun heran kasus kekerasan ini diselesaikan dengan cara 'damai.' Padahal, sebagai aparatur menjaga kemananan dan keamanan, TNI memberi contoh dengan menindak tegas anggotanya yang melakukan perbuatan melawan hukum.

"Bukan kompromi ngajak damai. Jika setiap kasus kekerasan berjung damai, kasus-kasus kekerasan akan terus terjadi dan berulang. Tidak ada efek jera atau tidak merasa bersalah pelakunya," tandasnya.

Lebih lanjut, Suwarjono mengatakan, inventarisasi kasus tidak cukup dan tidak menyelesaikan masalah. Ia pun bersama pihak-pihak lainnya menunggu tindakan nyata dari TNI untuk benar-benar menghukum anggotanya yang terima suap. "Tindakan nyata dengan menghukum pelaku kekerasan yang kami tunggu dari TNI," tegasnya.

Pada 2016 saja terdapat enam kasus kekerasan yang dilakukan oleh TNI. Meski jumlahnya di bawah aparat kepolisian, namun secara kualitas kekerasan yang dilakukan TNI lebih berdampak serius. "Apalagi ada kecenderungan impunitas dalam menyelesaikan masalah," imbuhnya.

Oleh karenanya, dia mengungkapkan, hingga saat ini belum ada jaminan keselamatan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugas jurnalistik di lapangan lantaran banyak kasus kekerasan yang tidak ditindak tegas dan diproses hukum. (okz)

BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Sambut Hari Bayangkara ke 74, Polsek Bengkalis Bersihkan Tempat Ibadah

    BENGKALIS - Menyambut Hari HUT Bayangkar ke 74 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2020, Kepolisian Sektor Bengkalis, Polres Bengkalis megisi kegiatan dengan meng

  • Tim Gugus Covid 19 Terus Sosialisai Protap Kesehatan

    BENGKALIS - Personel Koramil 01/Bengkalis, bersama anggota Polsek Bengkalis melaksanakan giat aturan tentang penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepad

  • Personel Koramil 01/Bengkalis Sosialisasi Protap Kesehatan Kepada Warga dan Pedagang di Taman Andam Dewi dan Capcin

    BENGKALIS - Patroli bersama dan himbauan kepada masyarakat tentang aturan penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan jajara

  • TNI Satroni Pasar Terubuk Bengkalis, Hal Ini yang Dilakukannya

    BENGKALIS - Menindak lanjuti intruksi Dandim 0303/Bengkalis Letkol, Inf Lizardo Gumay agar seluruh Danramil dan Babinsa di Wilayah Kodim 0303/Bengkalis ambil

  • KOMENTAR