Bapak Ini Cabuli Dua Anak Kandungnya yang Masih Kecil

Selasa, 14 Oktober 2014 08:53
BAGIKAN:
Pesisir one Group
ilustrasi penyabulan
SIAK, SOC - Bejat. Inilah kata yang layak disemat kan pada perbuatan Sabar Oloan Lafau alias Sobarudin (29). Warga Desa Merempan Hulu, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak ini tega mencabuli dua anak kandung nya sendiri yang masih di bawah umur. Yakni MI (10) dan RA (7). Ironis, kekerasan seksual ini sudah dilakukan Sobarudin berulang kali.

Kepolisian Polsek Siak yang mendapatkan laporan pada Kamis, (24/4/2014) malam, dari Ranisa laisa (30), istri pelaku. Polisi langsung membekuk pelaku di kediamanan nya.

"Tersangka akhirnya mengakui telah menyetubuhi kedua korban, anak kandungnya sebanyak tiga kali. " ujar Rozali." Senin (13/10/2014).

Aksi bejat yang dilakukan tersangka, berawal dari kecurigaan guru MI (10), salah satu korban pencabulan. Saat itu, gurunya tersebut melihat keanehan pada anak muridnya dan menanyakan langsung kepada anak muridnya tersebut. Ternyata murid tersebut mengaku, ia telah dicabuli oleh ayahnya sendiri.

Sang guru tersebut kemudian memberitahukan pengakuan anak tersebut kepada Ranisa, ibu korban. Namun saat mendengar laporan itu, ibu korban tidak lantas  percaya dengan laporan yang dari guru tersebut.

Namun belakangan Ranisa mulai menaruh curiga dengan suami tersangka. Soalnya sang anak selalu menyebut ayahnya jahat setiap kali bertemu bapaknya tersebut.

"Ranisa, ibu korban selalu mendengar anak nya mengatakan Bapak Jahat, Bapak Jahat. Dari sana timbul kecurigaan korban, dan kemudian melaporkan kajadian itu kepada Polsek Siak. " ujar Kapolsek Siak."

Sementara itu, dari hasil introgasi yang dilakukan tersangka, aksi bejat yang dilakukan tersebut, terjadi pada bulan Maret 2014 lalu. Kala itu tersangka dan lima anaknya tengah berada dirumah, tanpa ada istrinya dirumah.

"Tersangka mengaku, awalnya ia hanya bermain degan anak-anaknya, namun muncul hasrtat dari tersangka, dan kemudian mencabuli dua anaknya tersebut, dan aksi bejatnya dilakukan selama tiga kali. " bebernya." (TRIBUN/RED)

BAGIKAN:
KOMENTAR