BENGKALISONE, BOC -Satu dari tiga ABK kapal pompong yang dikendarai oleh 3 kakak beradik warga desa Sepahat saat melakukan perjalan dari malaysia ke indonesia yang nekad terjun diperairan tanjung jati karena dikejar petugas diduga dari Patrolis Bea dan Cukai hingga kini korban bernama M. Kharissuhut belum berhasil ditemukan.
Hari ini, sabtu (23/8) pencarian terhadap korban Suhut adik dari korban Zul dan Ol yang kala itu juga berada dikapal pompong sudah memasuki hari ketiga.
Disampaikan Kapolpos Basarnas Likopa Nop Thilos dalam pencarian yang memasuki hari ketiga ini untuk menemukan korban (suhut) area pencarian diperluas dari tanjung mayat selat malaka hingga keperairan jangkang termasuk perairan desa selat baru.
“Saat ini kita masih belum menemukan korban, untuk mempercepat pencarian, dibantu masyarakat kita memperluas area dari tanjung mayat, jangkang hingga ke perairan Selat Baru,” ungkap Kapolpos ketika dihububgi bengkalisone.com, sabtu (23/8).
Disebutkan pria yang sering disapa Thilos ini, dalam pencarian yang dilakukan bersama 6 orang personil dibantu masyarakat itu kendala yang dihadap terutama adalah masalah cuaca.
“Cuaca juga menjadi kendala kita dalam melakukan pencarian dilapangan, terutama cuaca hujan. Namun kita tetap akan fokus melakukan pencarian hingga korban ditemukan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Tiga kakak beradik warga asal desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis nekad terjun dari kapal pompong diperairan selat melaka saat melakukan perjalan dari malaysia ke indonesia, saat perjalan pompong yang dinaik 3 warga sepahat ini diduga terjadi kejar- kejaran dengan petugas yang diduga dari pihak Patroli Bea dan Cukai, kamis (21/8) subuh kemarin sekitar pukul 04.00 wib.
Ketiganya melompat ke laut diduga karena takut dengan petugas. Naasnya, satu dari mereka belum ditemukan hingga saat ini.(Gus)