Dari 51 Kasus, 1 Pasien DBD di Dumai tak Tertolong

Selasa, 09 September 2014 08:48
BAGIKAN:
Nyamuk DBD
DUMAI, DOC - Sedikitnya,  51 kasus Demam Berdarah (DBD) ditangani RSUD Dumai sejak Juni hingga 8 September 2014. Namun, 1 pasien pada bulan Agutus lalu tidak tertolong, hingga meninggal dunia.

Kecenderungan pasien DBD selalu meningkat tiap bulannya. Pada Juni lalu RSUD hanya menangani 5 kasus DBD. Sedangkan pada bulan Juli, meningkat menjadi 11 kasus. Angka melonjak drastis pada Agustus kemarin, yakni 29 kasus. Sedangkan pada bulan September hingga hari ke-8, sudah ditangani 6 sebanyak kasus.

Direktur RSUD Dumai dr. Syaiful, Senin (8/9/14) menguraikan, jika dilihat dari angka tersebut belum termasuk kejadian yang luar biasa. Sebab, perhitungan kasus itu menjadi luar biasa bila mencapai 40 kasus dalam sebulan. Namun, masyarakat tetap harus mewaspadai akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

"Hampir setiap tahun, peningkatan kasus DBD masuk ke RSUD terjadi pada Agustus dan September. Karena memang pada bulan itu pergantian musim, dari kemarau ke musim hujan. Membuat sarang nyamuk semakin banyak, dan daya tahan tubuh semakin lemah," ujar pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND) Padang itu.

Menurut dr. Syaiful, pihak RSUD sudah berupaya keras melawan virus akibat gigitan nyamuk tersebut. Namun, satu pasien di Agustus kemarin terlambat diantarkan ke RSUD oleh pihak keluarga. Akibatnya, nyawa pasien itu tidak dapat tertolong.

"Kami turut berduka atas hal tersebut. Tetapi pasien itu sudah telat datang ke RSUD. Kemudian, pengobatan kasus DBD juga tergantung daya tahan tubuh pasien, serta ketertiban menjalankan instruksi medis. Sebab, DBD itu tidak ada obatnya, hanya saja butuh menjalankan instruksi medis, seperi minum air putih yang banyak," jelasnya. (TRIBUN/RED)

BAGIKAN:
KOMENTAR