Galian Tanah Ilegal di Dumai Ancam Roboh Masjid dan Kuburan

Rabu, 12 Maret 2014 08:19
BAGIKAN:
DUMAI, POG - Akibat pengelolaan jual beli tanah timbun galian yang tidak diatur oleh pemerintah Kota Dumai, pemukiman warga berubah menjadi tebing dan kolam yang tak dapat dimanfaatkan. Parahnya, banyak perumahan warga bahkan tempat ibadah masjid yang terancam longsor.

Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan adalah salah satu lokasi pemukiman penduduk yang kini dibuat khawatir atas usaha tanah galian. Sedikitnya 5 rumah milik warga akhirnya harus pindah karena tanah sepadan disekelilingnya digali hingga kedalaman 6 meter. Praktis karena dikeruk berkeliling, rumah warga berada di tengah-tengah tebing.

''Sekarang masjid kami juga terancam terjun ke tebing yang digali oleh pemilik kebun sempadan depan masjid, lihatlah Masjid ini kalau warga tidak menimbun dan mencegahnya, kami tak bisa sholat berjamaah di masjid ini,'' kata Atuk Syukur sambil menuntun Bagus Santoso anggota DPRD Provinsi Riau meninjau lokasi.

Dikatakan Atuk Syukur, warga kelurahan Mekar sari tepatnya KM 11 sekarang hanya pasrah sebab usaha galian tanah sudah diketahui oleh perangkat kelurahan hanya saja tidak dapat juga melarangnya. Rata-rata pemilik lahan yang dijual tanah galian tidak bertempat tinggal di Mekar Sari sehingga mereka tidak merasakannya.

Hal senada disampaikan Nasrun Sitorus tokoh pemuda, pemilik tanah tidak mau peduli dengan lingkungan atau pemilik tanah sempadan. Tidak hanya perumahan dan perkebunan yang kini berlubang dan bertebing tetapi juga tanah pekuburan.

''Kami tak dapat akal untuk menghentikan, mereka merasa pemilik lahan yang sah, maka mereka jual tanah galian tanpa aturan. Warga berharap pemerintah menertibkannnya. Kalau perlu Pak walikota langsung melihat kesini,'' kata Nasrun Sitorus.

Cara lain untuk menghentikan menurut Arifin Nasution agar pemerintah membangun semenisasi jalan menuju Mekar Sari, dengan tujuan warga bisa melarang truk-truk pengangkut tanah galian karena merusak jalan. Hanya saja usulan semenisasi jalan juga belum dapat dikabulkan oleh Pemko Dumai.

Dapat digambarkan kondisi di lapangan, akibat jual beli tanah galian lingkungan Mekar sari kini berubah menjadi tebing dan kolam. Pemukiman dengan tekstur tanah liat liat bercampur pasir ini berubah menjadi kampung yang tak tertata. Aktifitas penggalian tanah terus berlangsung, pemukiman ini dipenuhi debu yang tebal.

Pemilik tanah menjual tanah galian karena harganya menggiurkan, satu truk dijual dengan harga Rp 100 ribu. Sementara kalau dijual dengan meteran harganya masih rendah. Tragisnya karena tak ada ketentuan yang melarang mengakibatkan pemukiman menjadi jurang dan kubangan yang tak dapat dimanfaatkan.

Berkaitan dengan aspirasi dan fakta di lapangan, Bagus Santoso anggota DPRD Provinsi Riau yang sengaja diundang, ikut prihatin dan langsung akan menyampaikan kepada Walikota dan rekan anggota DPRD Kota Dumai. Bagus Santoso juga memberikan semangat kepada warga untuk terus berusaha menyampiakan permasalahan kepada Pemko dan Lembaga DPRD Dumai.

''Ini sangat menyedihkan, pemukiman ini terancam menjadi perkampungan yang ditinggalkan jika tak ditata secepatnya. Pemilik tanah, kita minta menghargai tetangga atau sempadannya. Dan Pemerintah harus bertindak memfasilitasinya," ujar Bagus Santoso. (pog)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Tangani Karhutla, Polda Riau datangkan Drone Khusus dan Tim Ahli

    PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mendatangkan tim ahli dan drone khusus dari Mabes Polri guna memaksimalkan upaya penegakan hukum dalam kasus kebak

  • Jaksa Kantongi Tiga Nama Tersangka Kasus UED SP Desa Bikit Batu

    BENGKALIS - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis bakal menetapkan tiga tersangka terkait anggaran Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP) Desa Bukit Batu, K

  • 3 Napi Kabur dari Lapas Jambi Ditangkap Di Bengkalis, 1 Dihadiahi Timah Panas Polisi

    BENGKALIS - Tiga dari empat nara pidana (napi) kasus narkotika yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sungai Penuh Jambi, akhirnya ditangka

  • Kasus Perceraian Kalangan PNS Meningkat di Bengkalis

    BENGKALIS - Angka perceraian dikalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bengkalis relatif meningkat dibanding tahun

  • KOMENTAR