Penipun Berkedok Anak Sakit Resahkan Orang Tua di Bengkalis

Kamis, 20 Oktober 2016 14:34
BAGIKAN:
Ilustrasi
BENGKALIS - Orang tua mana yang tidak cemas dan kawatir ketika mendapat kabar anak tersayang mengalami luka parah karena jatuh atau kecelakan lalu lintas. Terlebih kabar itu disampaikan oleh guru si anak atau orang yang mengaku-ngaku sebagai aparat kepolisian, yang membawanya ke rumah sakit.

Namun perasaan cemas dan kawatir itu berubah menjadi geram dan mendongkol ketika tahu bahwa si penelpon hanya ingin memanfaatkan kegugupan orang tua, lalu ujungnya ujungnya minta transfer sejumlah uang.

Penipuan berkedok anak jatuh ata kemalangam atau terlibat narkoba itu dalam minggu-minggu sedang marak di Bengkalis, beruntung belum ada orang tua yang mengaku sempat mengirimkan sejumlah uang kepada sipenelfon

Seperti yang dialami, H Mukhlizar S.Pi, Kamis (20/10), sekitar pukul 08.30 Wib dirinya menerima panggila dari salan seorang yang mengaku guru di salah satu SD tempat anaknya sekolah. Guru dengan nomor hape 085213817049 tersebut mengabarkan kalau anaknya terjatuh kamar kecil (WC) sekolah dan mengalami luka parah.

Selanjutnya oleh guru lainnya, anak salah satu Kepala Seksi di Dinas Perikanan dan Kelautan itu dibawa oleh salah seorang guru ke rumah sakit. "Saya diminta menghubungi guru yang mengatarkan anak saya ke rumah sakit, si penelpon juga mengirimkan nomor guru tersebut, 081293417445," ujar Mukhlizar.

Orang tua mana yang tak risau dan was was saat mendapat kabar tersebut, begitupun dirinya, ketika menedapatkan kabar tersebut dirinya langsung menghubungi ibu si anak, sayangnya hapenya sedang tidak aktif. Sementara adiknya tidak berada di rumah alias keluar kota.

"Si penelpon tahu persis saya sedang tidak berada di Bengkalis, di juga tahu saya tinggal di mana, nama  anak-anak saya dan dimana anak saya sekolah. Makanya, ketika saya mendapatkan kabar itu saya sempat panik, namun saya masih terus berfikir bemar tidaknya kabar itu,"sebutnya.

Masih dalam kondisi cemas, pria yang akrab disapa Mong ini lantas meminta bantuan ketua RT setempat, H Djumnizul yang rumahnya tidak jauh dari SD tempat anaknya sekolah untuk mendatangi sekolah. Ternyata setelah dicek di sekolah, anaknya dalam kondisi baik-baik saja. "Semua orang tua pasti cemas dan was-was ketika mendapat kabar seperti itu. Yang penting janga panik dan tetap berusaha mencari kebenaran kabar tersebut," ujarnya.

Karena tidak ingin ada yang tertipu dengan modus yang sama, oleh Monng, kisah yang dialaminya tersebut disher melalui media sosial, ternyata banyak komentar yang menyebutkan penipuan dengan modus anak jatuh, kecelakaan atau terkena razia narkoba dalam minggu-minggu ini sedang marak-maraknya di Bengkalis.

"Barusan ada orang tua menangis nangis datang ke ke sekolah, dia mendapat kabar kalau anaknya kecelakaan lalu lintas. Ternyata setelah sampai di sekolah anaknya sedang belajar," ujar  M Nurahim Suprapto salah seorang guru di Bengkalis.

Bahkan menurut salah seorang ibu rumah tangga, baru-baru ini juga mendapat telpon dari seseorang yang mengaku polisi. Si penelpon mengatakan kalau anaknya ditahan karena kedapatan membawa narkoba.

"Aneh-aneh saya modus para penipu ini, bagaimana anak saya mau terlibat narkoba, lha anak saya masih bayi, bisa jalan aja belum,"ujar ibu tersebut. (Gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR