Polres Siak Buru Pelaku Anirat

Senin, 24 Februari 2014 09:58
BAGIKAN:
SIAK, POG - Pelaku penganiayaan berat (Anirat) terhadap korban atas Nama Sahyuti Hutasoit (40) warga desa Buana Makmur, kecamatan Dayun, Jum'at (21/2) yang mengakibatkan korban meninggal dunia hingga hari ini belum terungkap, jajaran Reskrim Polres Siak masih mengalami dan melakukan penyidikan terkait kasus tersebut. Upaya yang dilakukan yakni memburu orang yang diduga sebagai pelaku tindak kejahatan tersebut.

Demikian disampaikan oleh Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan melalui Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Hari Budiyanto, Minggu (23/2). Ia membenarkan adanya warga yang tewas akbiat mendapatkan penganiayaan berat dari Orang Tidak Dikenal (OTK), pada Jumat (21/2).

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap korban Sahyuti. Selain itu kami juga masih mendalami motif apa dibalik kejadian yang menimpa Sahyuti," ujar kasat kepada siakone.com.

Sebagaimana sebelumnya, akibat penganiayaan tersebut, Sahyiti ayah beranak 5 menembuskan nafas terakhir, Sabtu (22/2) di ruang Safa, RSUD Siak sekitar pukul 15.30, almarhum langsung dibawa ke rumah duka sekitar pukul 17.00. Setiba dirumah, jenazah langsung dimandikan dan disholatkan, pemadaman langsung dilakukan malam itu juga, sekitar pukul 21.00 jenazah siap dimakamkan.

"Pemadaman selesai sekitar jam 11 malam, langsung kami makamkan karena keluarga sudah sepakat," jelas Adi, ketua karang Taruna desa Buana Makmur.

Andi mengaku tidak mengetahui pasti tentang kejadian yang dialami oleh korban, yang mana ia menemukan korban saat sudah dibawa ke rumah oleh 2 orang yang menolong korban dari kebun kelapa sawit. "Kejadian di kebun saya tidak tau, saat korban sudah sampai dirumah terlihat keritis, maka langsung kami larikan ke Puskesmas, dari puskesmas langsung dilarikan ke RSUD, saya ikut mengantarnya sampai RSUD," jelas Andi.

Andi menceritakan, bahwa kondisi saat berada di rumah bahagian kepala korban babak belur bekas pukulan benda keras. "Mulut dan hidungnya keluar darah, kepala belakang luka, kepala depan bagian jidat, pelipis dan wajahnya luka bekas benda keras, seperti kena pukul dengan kayu," jelas Andi.

Namun saat ia bertanya pada Doketer yang menangani di RSUD, dokter memberi penjelasan bahwa darah yang dihidung hanya akibat bekas pukulan dibagikan kepala, bukan akibat pendarahan otak atau bagian dalam lainnya.

Andi menjelaskan, sebelum kejadian, seperti biasa korban berangkat manen bersama rekannya Ramuji, yang mana korban mengangkong sawit yang telah dipanen sampai ke tempat timbangan, setelah selesai mengumpulkan tandan sawit, ramuji melanjutkan pekerjaannya membrondol sawit dari tandan yang sudah tidak segar. Seperti biasanya juga, rekannya Ramuji meninggalkan korban untuk mencari rumput. "Ceritanya, ramuji juga sempat pamit untuk cari rumput saat meninggalkan korban," jelas Andi.

"Saat didalam mobil menuju puskesmas, korban terus mengatakan 'kenapa saya kamu tinggal sendirian', sambil menyebut nama rekan kerjanya," jelas Andi.

Andi yang Akrap terhadap rekan kerja korban ini juga sempat menanyakan pada Ramuji. "Cerita dari Ramuji, biasanya saat mencari rumput korban ditinggal sendirian, namun tidak ada apa-apa," kata Andi.

Menurut Andi, keseharian korban wataknya pendiam, selalu Senyum jika berpapasan dengan orang, selalu negur duluan. Hal itu membuat korban Akrap dan dinilai baik oleh warga setempat. Korban merupakan warga baru yang datang dari daerah, Sungai Sembilang, kecamatan sungai payang, kabupaten Asahan, Sumatra Utara.

"Masyarakat dekat dengan almarhum, karena orangnya pendiam, dan murah senyum. Tidak pernah neko-neko," ujar Andi.

Karena sikap baiknya, maka banyak masyarakat yang turut mengantarkan langsung dan menjenguk di RSUD, begitu juga saat mengurus jenazah, Setiba di rumah, masyarakat langsung berbondong-bondong di rumah duka.

"Alhamdulillah, ramai yang ikut mengurus jenazah, semua warga desa datang. Begitu juga dengan kerabbat-kerabat almarhum," jelas Andi.

Sebagai kerabat keluarga korban, Andi mengaku simpati terhadap keluarga yang ditinggalkan almarhum, yakni istri, anak SD 1 orang, MTS 2 orang, satu masih lajang dan satu lagi sudah menikah. Melihat almarhum merupakan tulang punggung keluarga, tentu keluarga sangat terpukul. "Kami sangat terpukul, almarhum kerabat dekat kami. Harapannya pelaku dapat cepat ditangkap dan diadili seadil-adilnya. Perbuatannya pelaku sangat kejam," pungkas Andi. (Sht)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Tangani Karhutla, Polda Riau datangkan Drone Khusus dan Tim Ahli

    PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mendatangkan tim ahli dan drone khusus dari Mabes Polri guna memaksimalkan upaya penegakan hukum dalam kasus kebak

  • Jaksa Kantongi Tiga Nama Tersangka Kasus UED SP Desa Bikit Batu

    BENGKALIS - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis bakal menetapkan tiga tersangka terkait anggaran Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP) Desa Bukit Batu, K

  • 3 Napi Kabur dari Lapas Jambi Ditangkap Di Bengkalis, 1 Dihadiahi Timah Panas Polisi

    BENGKALIS - Tiga dari empat nara pidana (napi) kasus narkotika yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sungai Penuh Jambi, akhirnya ditangka

  • Kasus Perceraian Kalangan PNS Meningkat di Bengkalis

    BENGKALIS - Angka perceraian dikalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bengkalis relatif meningkat dibanding tahun

  • KOMENTAR