Sekretaris Dewan Jadi Tersangka

Kamis, 10 Juli 2014 15:04
BAGIKAN:
DUMAI,DOC- Proses kasus langganan koran di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai kembali menambah satu tersangka lagi. Kalau sebelumnya Kasubag Humas Sekretariat DPRD berinisial IS duluan ditetapkan tersangka dan kali ini Sekretaris DPRD Dumai berinisial AH ditetapkan tersangka yang semula hanya sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Penetapan tersangka Sekwan DPRD Dumai berinisial AH itu pada akhir Juni lalu oleh penyidik Unit Tipikor Polres Dumai. AH terindikasi terlibat dalam dugaan korupsi belanja publikasi media di DPRD Dumai yang totalnya mencapai ratusan juta rupiah tersebut. Untuk berkasnya sendiri, Polres Dumai sedang melengkapi berkas-berkas pemeriksaan dan alat bukti yang sebelumnya. Sebab, berkas dinyatakan belum lengkap atau P19 dalam perlengkapan perkara oleh pihak Kejaksaan Negeri Dumai.

Kapolres Dumai AKBP Yudi Kurniawan ketika dikonfirmasi wartawan melalui Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Wisnu Wibowo membenarkan adanya penetapan tersangka kembali berinisial AH. Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait masalah tersebut, mengingat kasus tersebut masih dalam proses penyidikan pihaknya dan perlu penanganan khusus untuk mengungkap tindak pidana korupsi yang bisa merugikan pada keuangan negara.

"Ia, masih dalam penyidikan. Nanti dululah untuk keterangan lebih lanjut. Kami harapkan semua itu tuntas dengan maksimal dan sesuai harapan bersama demi menyelamatkan kerugian pada keuangan negara," kata Wisnu Wibowo kepada sejumlah awak media, Selasa (8/7/14) kemarin.

Kemudian dari sisi Kepala Seksi Pidana Khusu pada Kejaksaan Negeri Dumai Yusuf Permana membenarkan bahwa pihaknya telah mendapatkan penyerahan berkas surat Penerimaan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP). Untuk diketahui, bahwa dalam kasus ini dalam pemberitaan sebelumnya, Tim Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah mengaudit kerugian pada negara atas korupsi belanja publikasi di Sekretariat DPRD Dumai yang totalnya mencapai ratusan juta.(RGC/RED)
BAGIKAN:
KOMENTAR