DUMAI- Perkelahian antar pelajar berujung kematian terjadi di Kota Dumai. Korbannya Junaidi Aswari (14) seorang pelajar SMP Muhammadyah tewas disekolahnya.
Korban dikabarkan tak bernyawa, Senin (31/7/17) setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai. Hingga pukul 16.00 WIB korban masih berada di ruang jenazah.
Informasi berhasil dirangkum, korban Junaidi setempat menunggu angkot di depan SMP Binsus Jalan Putri Tujuh untuk pulang ke rumah, tapi saat itu ada perkelahian yang dilakukan sesama rekan korban.
Menurut keluarkan korban, Desi mengatakan orang tua korban sedang berada di Batam, Kepulauan Riau. Begitu juga dengan ibu korban saat ini berada di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Saya dapat kabar dari teman korban, lantas saya memastikn kabar itu datang ke rumah sakit dan benar itu korban sudah tidak bernyawa lagi. Rupanya korban sudah tak bernyawa dari sekolah," jelas Desi.
Guna memastikan penyebab kematian korban, kepolisian setempat masih menunggu hasil otopsi pihak dokter rumah sakit guna proses penyelidikan lebih lanjut atas peristiawa ini.
Menyusul kejadian tersebut, pihak kepolisian dikabarkan sudah berhasil mengamankan pelaku. Pelaku saat ini sudah berada di Mapolres Dumai, dalam pemeriksaan petugas.
Disisi lain, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban Junaidi. "Saksi sudah ada, pelaku juga sudah diamankan, dan petunjuk lain ada, kami menolak otopsi," tegas Leni, bibi korban.
Informasi yang diterima, bahwa korban berdomisili di Jalan Pinang Merah Perum UKA Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan.
Sebagai data tambahan, sebelum korban tewas. Korban sempat berkelahi melawan 4 orang. Mereka duel satu lawan satu, namun setelah itu korban dikabarkan pingsan dan langsung tidak sadarkan diri lagi.
Setelah dibawa ke sekolah, sejumlah guru bersama murid sempat kaget melihat kondisi korban yang sudah tida beryawa lagi. Pihak sekolah membawa korban ke RSUD Dumai.
Terpisah Kapolres Dumai AKBP Donald Happy Ginting SIK MSi membenarkan kejadian tersebut. Pelaku berjumlah dua orang, satu diantaranya sudah diamankan, dan kasus ini sedang ditanganinya.
"Korban dan pelaku terjadi berawal dari perkelahian, sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa korban. Kami akan terus mendalami kasus ini dan kami imbau seluruh sekolah untuk melakukan pengawasan ekstra ketat," pungkasnya.(riauterkini)