BENGKALIS -Terkait penggerebekan yang dilakukan puluhan warga Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis di salah satu kos Mahasiswi Politeknik Negeri Bengkalis (PNB) berinisial DW, yang diduga menyimpan seorang pria, pihak kampus sudah melakukan pertemuan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepala Dusun di tempat mahasiswi tersebut tinggal.
Dikatakan Direktur Kampus PNB, Milcan, bahwa upaya pertemuan yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui seperti apa kisah sebenarnya sehingga melibatkan mahasiswinya digerebek oleh puluhan warga.
"Saat ini Satpol PP sudah melepaskan Mahasiswi kita, karena dia dan lelaki itu tidak terbukti melakukan apa-apa, hanya menumpang nginap dan makan saja di kos mahasiswi tersebut," ujar Milcan, Senin (11/1).
Disampaikannya, dengan keadaan yang tidak cukup bukti, sehingga mahasiswi dan teman perianya dilepas. "Namun kami dari kampus ingin berkomunikasi kepada mahasiswi ini, apa lagi hari ini (Senin,red) mahasiswa kita ujian, tetapi dianya tidak ada, mungkin sudah malu," sambungnya.
Milcan juga mengutarakan, dari pihak kampus bidang kemahasiswaan, akan mencari informasi untuk melacak keberadaannya dan berkomunikasi dengan orang tuanya. Sehingga akan diketahui seperti apa kejadian ini bisa terjadi.
"Yang jelas mahasiswi dan teman prianya ini tidak terbukti melakukan apapun dan tidak ada terbukti melakukan tindak pidana apapun bentuknya. Kalau seandainya mahasiswa kita terbukti melakukan hal-hal yang tidak senonoh, itu beda lagi ceritanya," sebutnya.
"Bisa-bisa akan dikenakan sanksi diberhentikan. Namun ini tidak. Makanya kita akan berkomunikasi dengan orang tuanya, mencari solusi dan langkah apa yang baik agar hal ini tidak terulang lagi," tambah Milcan.
Diceritakan, kendati teman pria Mahasiswi PNB ini sudah menginap dua hari di kos, namun bukti yang menunjuk kepada perlakukan yang bukan-bukan tidak ditemukan. "Kita dari kampus sering kali menyampaikan kepada mahasiswa untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk, seperti narkoba, perlakuan bebas dan lain sebagainya. Jika ada mahasiswa yang melakukan hal itu maka pihak Kampus tidak segan untuk mengeluarkannya," papar Milcan.
"Maka dari itu kami sangat berharap kepada seluruh mahasiswa untuk senantiasa menjaga nama baik diri, keluarga dan kampus. Terlebih seorang mahasiswa adalah orang yang terpelajar dan banyak mengetahui berbagai pengetahuan," tutupnya.
Dikabarkan sebelumnya, Puluhan warga Desa Sungai Alam, kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, sekitar pukul 00:15 WIB, Minggu (10/1), menggerebek pasangan sejoli di rumah kos, karena kedapatan sedang berduaan.
Hal ini dikarenakan warga mendapat informasi bahwa di kos yang dihuni seorang Mahasiswi Politeknik Bengkalis itu terdapat seorang laki-laki yang tinggal bersamanya selama dua hari.
Setelah warga mendapatkan informasi dengan adanya seorang laki-laki yang tinggal di Kost itu, puluhanpun warga langsung melakukan musyawarah bersama Kepala Dusun (Kadus) desa Sungai Alam. "Setelah ada kesepakatan kita beramai-ramai langsung melakukan penangkapan terhadap pasangan sejoli ini," kata salah seorang warga, Aripin.
Kedua pasangan yang bukan muhkrim tersebut berinisial DW (21) asal Pulau Dedap Mahasiswi semester 3 di Pakultas Politeknik Bengkalis dan pasangannya inisial YDS (21) yang mengaku dari Lampung.(Gus)