Interpol Bekuk Jaringan Pemerasan Seks

Sabtu, 03 Mei 2014 06:08
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/tempo.co
ANTARA FOTO
MANILA, PESISIRONE.com - Interpol menggulung sindikat pemerasan seks Internet global yang korbannya berasal dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. Bekerja sama dengan kepolisian beberapa negara, Interpol Digital Crime Centre (IDCC) berhasil mencokok 58 orang di Manila.

"Besaran jaringan pemerasan seks ini sangat besar, dan dikelola dengan satu tujuan, mendapatkan uang," kata Sanjay Virmani, Direktur IDCC, dalam laman Interpol, Jumat 2 Mei 2014. (Baca: Peretas Jerman Bobol Video Seks Lady Gaga)

Penyelidikan kasus ini bermula dari adanya aksi nekat remaja asal Skotlandia, Daniel Perry, 17 tahun, yang tewas setelah melompat dari Jembatan Forth Road dekat Edinburgh, Juli tahun lalu. Setelah diselidiki, dia ternyata salah satu korban pemerasan secara online.

Melalui kerja sama dengan polisi Skotlandia dan aparat penegak hukum dari Amerika Serikat, Interpol mendapati ribuan korban berasal dari Indonesia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. 

Komplotan ini memikat korban dengan cara menyamar sebagai wanita muda, melalui Facebook. Setelah berteman, korban dibujuk untuk berfoto atau beradegan telanjang dalam bentuk video melalui webcam, yang direkam tanpa sepengetahuan korban. Kemudian korban diperas Rp 5,7-173 juta.

Kepala Polisi Filipina, Alan Purisima, mengatakan, saat ini 58 tersangka yang ditahan akan dikenai sejumlah dakwaan, dari pornografi anak, pemerasan, hingga menyalahgunakan teknologi untuk penipuan.

CHANNEL NEWS ASIA | INTERPOL.INT
BAGIKAN:
KOMENTAR