Transplantasi Organ

Tiongkok Akan Hentikan Ambil Organ Cangkok dari Tahanan

Kamis, 04 Desember 2014 17:37
BAGIKAN:
ilustrasi
TIONGKOK - Pemerintah Tiongkok menyatakan akan berhenti mengambil organ para tahanan yang dieksekusi untuk digunakan dalam operasi transplantasi.

Seperti diberitakan kantor berita Tiongkok, negara ini akan menghentikan praktek tersebut mulai Januari 2015 mendatang.

Huang Jiefu, mantan wakil menteri kesehatan Tiongkok yang kini memimpin reformasi transplantasi organ menyatakan semua rumah sakit yang memiliki lisensi untuk operasi transplantasi organ akan diminta untuk berhenti menggunakan organ dari tahanan yang dieksekusi.

"Tiongkak hanya akan menggunakan organ dari mereka yang menyumbangkannya secara sukarela. Progtam ini akan dialokasikan secara nasional," kata Jiefu, seperti ditulis ABC News, Kamis (4/12).

Sebelumnya, Jiefu menyatakan Tiongkok akan siap mengakhiri praktek ini pada pertengahan bulan depan.

Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat sumbangan organ cangkok terendah di dunia.

Jiefu menyatakan hanya 0,6 orang per 1 juta penduduk yang bersedia menyumbangkan organnya.

Angka ini sangat jauh jika dibandingkan Spanyol yang memiliki rata-rata 37 orang per 1 juta penduduk yang bersedia menjadi pendonor organ.

Hukum di Tiongkok juga mengharuskan seorang pendonor organ menyertakan surat persetujuan dari sejumlah kerabat dan keluarga ketika berniat menyumbangkan organnya.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini, terlepas dari pemikiran tradisional yang membuat antusiasme menyumbangkan organ sangat rendah, warga juga menanyakan apakah program transplantasi organ dapat dilakukan dengan adil dan transparan," kata Jiefu.

Hingga saat ini, Tiongkok adalah satu-satunya negara yang masih menganut sistem pengambilan organ cangkok dari para tahanan yang dieksekusi mati.

Program pengambilan organ cangkok dari tahanan ini kerap menuai kontraversi dan kecaman dari sejumlah aktivis dan organisasi internasional tentang HAM.

Pengamat menilai prosedur pengambilan organ cangkok diabaikan oleh pemerintah Tiongkok, karena diduga para tahanan menyumbangkan organ mereka karena terpaksa.(CNN/pog)

BAGIKAN:
KOMENTAR