Pencemaran Sungai Ketam Putih

BLH Bengkalis Diminta Tidak Tutup Mata

Senin, 24 Maret 2014 15:40
BAGIKAN:
Agussetiawan
Sungai Desa Ketam Putih Kecamatan Bengkalis
BENGKALIS, POG - Sekitar lebih dari 15 tahun, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis, belum ada upaya menanggulangi pencemaran limbah pabrik sagu yang berada tepat disebelah sungai perbatasan antara Desa Pematang Duku dan Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis, yang dikenal dengan sungai Ayeng (Pengusaha tak jauh dari sungai,Red),kini dikeluhkan oleh kebanyakan warga setempat.

Salah seorang warga Desa Pematang Duku, Rohim kepada bengkalisone.com, Senin (24/3/2014) menyampaikan, dirinya merasa sangat tidak nyaman saat melintasi jembatan sungai tersebut. Pasalnya bau busuk akibat endapan yang diduga limbah sagu yang menyengat sangat jelas tercium oleh warga yang melintasi.

“Selain warna air yang sudah mulai menjadi hitam pekat. Sungai yang dulunya dalam, sekarang sangat dangkal, apalagi kalau surut,”kata Rohim.

Dilanjutkannya, pada mulanya, air sungai dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sungai maupun warga Desa Pematang Duku dan Ketam Putih, untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci dan mandi. Namun, setelah sekian lama pabrik sagu yang membuang limbahnya ke sungai, membuat sungai tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

“Memancing, mandi-mandi dulu selalu ramai disungai tu. Tapi sekarang, jangankan itu, lewat saja kita dah tak tahan dengan baunya. sementara kita yang dikampung ni tak tau harus nak berbuat apa dan mengadukan dengan siapa. Dulu dah pernah kita adukan, tapi sekarang macam tak ada lagi kelanjutannya seperti apa,” terang Rohim.

Rohim berharap, mekanisme yang tidak diketahui masyarakat desa untuk mengeluhkan permasalah ini kepada siapa dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah.

“Janganlah, orang yang dapat untuk kita yang tak tau apa-apa dapat ruginya,”imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BLH Bengkalis, Arman AA, melalui Kabid Pemantauan Dan Pemulihan Lingkungan ,Feni Hafzan mengaku, dirinya belum mendapat laporan mengenai perkara tersebut. Dirinya juga mengharapkan ada laporan secara tersurat dari masyarakat setempat ditujukan ke BLH. 

“Sampai sekarang kita belum dapat laporan mengenai itu. Saya sendiri pun belum tau dan belum pernah kesana,” katanya.(POG/gus)
BAGIKAN:
KOMENTAR