• Home
  • Maritim
  • Dewan Bengkalis Tinjau 30 Hektar Tanah Longsor di Perkebunan PT Meskom

Dewan Bengkalis Tinjau 30 Hektar Tanah Longsor di Perkebunan PT Meskom

Selasa, 03 Februari 2015 18:47
BAGIKAN:
Rombongan Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis bersama sejumlah wartawan meninjau lokasi longsor di Perkebunan sawit PT Meskom
BENGKALIS - Tanah longsor seluas 30 hektare di kawasan Perkebunan Sawit PT Meskom Argo Sarimas, Desa Perapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis, mengancam abarasi pinggir pantai di Negeri junjungan ini. Oleh karena itu, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Selasa (3/2) langsung meninjau ke lokasi tersebut.

Peninjauan rombongan Anggota DPRD Bengkalis itu dikomandoi oleh Ketua Komisi II, Syarial menggunakan empat unit mobil. Dikarenakan medan lahan tanah gambut dan perkebunan sawit tidak memungkinkan untuk dikendarai roda empat, maka rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD, Zuhelmi, Anggota Komisi II Zamzami, H. Mawardi, Sofyan, serta Komisi IV Irmi Syakip Arsalan harus rela menghirup debu jalanan dengan mengendarai roda dua mililk pekerja kebun hingga sampai ketujuan.

Setelah melalaui jalan berdebu dan tiba dilokasi tanah longsor, pemandangan yang sangat mirispun terlihat. Hampir sekitar 30 hektar tanah mengalami longsor dan retak retak. Diperparah lagi, tanah yang dikelola PT Meskom itu merupakan titik abrasi paling parah di negeri junjungan mengakibatkan pengikisan pinggir pantai. 

"Kondisi ini sangat miris sekali," ucap Syahrial setibanya dilokasi tanah longsor.

Sementara pihak PT Meskom diwakili Humas, Huzarin kepada rombongan Anggota Dewan mengaku bahwa kejadian tanah longsor itu sudah berjalan 2 bulan belakangan ini. Tepatnya kata Dia, longsor di perkebunan sawit itu terjadi di bulan desember tahun 2014 silam.

Tidak terima dengan alasan itu saja, Ketua Komisi II, Syahrial dengan tegas meminta pihak perusahan untuk mencarikan solusi terbaik dalam penanganan musibah longsor tersebut.

"Jangan menunggu lama sehingga permasalahan ini berlarut larut. Segera lakukan penanganan oleh Pihak perusahan," tegas Syarial kepada pihak PT Meskom.

Pihaknya, lanjut Syarial. Juga tidak akan tinggal diam melihat kondisi itu, dan meminta agar pemerintah juga ikut memikirkan permasalah yang terjadi.

"Ini masalah kita bersama, Jika perlu kita akan libatkan intansi terkait dalam merumuskan penangananya. Artinya, ini juga menjadi permasalahan nasional yang harus mendapat perhatian dari pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat," ucap Syahrial saat ditanyai sejumlah wartawan.

Ditempat yang sama, Anggota Komisi II, H Zamzami juga meminta perusahaan bersama Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama sama berpartisipasi aktif menanggapi permasalahan ini.

"Ini adalah tugas kita bersama, karena dikhawatirka jika dibiarkan maka tahun ke tahun bisa saja akan mengancam ke perumahan masyarakat. Mari bersama sama mencari solusi dan harus ada lah langkah- langkah kongkrit," kata H Zamzami.

Kedepan, lanjut politisi partai PAN ini, hasil dari kunjungan setelah melihat secara langsung kondisi longsor ini, pihaknya akan segera menyurati pihak- pihak terkait untuk secepatnya dilakukan penanganan serius.

"Komisi II juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan instansi terkait lainnya guna melakukan penanganan darurat. Hal ini dianggap sangat penting dilakukan mengingat parahnya lahan longsor yang terjadi. Jangan sampai akibat longsor itu, nantinya bisa saja menenggelamkan kota bengkalis ini," pungkasnya. (sdq/tim)
BAGIKAN:
KOMENTAR