• Home
  • Maritim
  • Diskes Dumai Uji Laboraturian Belasan Unggas Mati

Diskes Dumai Uji Laboraturian Belasan Unggas Mati

Kamis, 10 April 2014 21:27
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/net
DUMAIONE, POG - Kejadian belasan ekor unggas mati mendadak di Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, ditindaklanjuti Dinas Kesehatan (Diskes) setempat dengan mengambil sampel darah untuk diuji laboratorium. 

Kepala Dinkes Dumai, Marjoko Santoso, mengatakan, selain uji sampel untuk kepentingan mengantisipasi keberadaan virus flu burung H5N1, pihaknya juga sudah melakukan survei lingkungan dan manusia di sekitar lokasi unggas mati. 

"Dari survei lingkungan yang dilakukan, kita mencurigai seorang anak terjangkit virus flu burung. Namun setelah ditangani intensif medis, hasilnya negatif mengarah ke penyakit itu," katanya, Kamis (10/4/14). 

Dia menjelaskan, belasan ekor unggas yang mati mendadak baru dapat disimpulkan terkena virus flu burung setelah hasil uji sampel darah yang dilakukan di laboratorium Kementrian Kesehatan keluar dan diperkirakan dalam sepekan ke depan. 

Pejabat Dinkes Dumai mengimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak berupa unggas di lingkungan tersebut, agar secepatnya melaporkan ke instansi terkait jika ditemukan mati secara mendadak. 

Selain itu, dia meminta peternak dan pemilik unggas agar selalu menggunakan alas tangan ketika akan kontak fisik dengan hewan untuk menghindari terjangkit penyakit yang bersumber flu burung. 

Pada awal pekan ini, Dinas Peternakan dan Kelautan (Diskanla) Dumai menerima laporan dari warga adanya kematian mendadak belasan ekor unggas dan langsung melakukan penanganan cepat dengan mengevakuasi serta menguburkan hewan yang mati itu. 

Kepala Disnakkanla Dumai, Syafrizal menyebut, unggas mati tersebut telah dimusnahkan dengan cara dibakar dan kemudian dikubur serta melakukan penyemprotan cairan anti bakteri ke lingkungan sekitar lokasi. 

"Kita telah menyemprot kandang dan lingkungan di sekitar untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung yang kita duga menjadi penyebab matinya belasan ekor unggas ini," ujarnya. 

Pihaknya juga langsung melakukan pendataan penduduk yang beternak atau memiliki hewan unggas untuk memastikan pemeriksaan seluruh kondisi hewan tidak terjangkit virus flu burung. 

"Setelah didata, hasilnya tidak ada hewan unggas yang terkena gejala flu burung. Dengan kejadian ini kita berusaha supaya virus tidak meluas ke lingkungan sekitar," ucapnya.(adi/red)
BAGIKAN:
KOMENTAR