• Home
  • Maritim
  • KD: Jika Perlu, Pembangunanya Serahkan Saja Ke Pemkab

2 Tahun Pelabuhan Rupat Terhenti

KD: Jika Perlu, Pembangunanya Serahkan Saja Ke Pemkab

Jumat, 23 Januari 2015 16:45
BAGIKAN:
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Kaderismanto.
BENGKALIS - Untuk mempercepat pergerakan ekonomi daerah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengklasi, Kaderismanto menilai pemerintah perlu lebih inovatif mengeluarkan kebijakan bisnis dan investasi berbasis maritim.

Penegasan Politikus Senior Partai PDI Perjuangan itu, sekaligus mendukung pembangunan Pelabuhan Kargo yang terletak di kawasan Kampung Tengah, Kecamatan Rupat, pekerjaan yang dimulai tahun 2012 itu sempat terhenti tahun 2013 hingga 2014 lalu.

Pria kerap disapa KD inipun menilai, nantinya sekitar lokasi pelabuhan kargo yang akan dibangun selain untuk lokasi bongkar muat barang, juga memungkinkan untuk di buat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan cold storage yang di kelola oleh pihak Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Idealnya, menurut KD, mampu membantu nelayan di Rupat Selatan. Selama ini mereka menjual kalau tidak ke Banglio (toke,red) juga menjual ke TPI Dumai.

"Saya menegaskan agar disegerakan pembangunan pelabuhan kargo tersebut, bila perlu untuk mempercepat pembangunannya serahkan saja kepada daerah," tegas KD semberi menambahkan bahwa lokasi Rupat sangat strategis, karena Rupat merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia, maka seharusnya pihak pemerintah menjadikan prioritas.

Anak Watan Batu Panjang-Rupat inipun menambahkan bahwa secara umum perekonomian masyarakat Pulau Rupat mengalami defisit dalam hubungan perdagangan dengan luar daerah. Kebutuhan rumah tangga, barang-barang hasil olahan pabrik dan produksi industri sepenuhnya datang dari luar pulau, seperti dari pulau Bengkalis, Dumai bahkan Malaka.

Hasil bumi Pulau Rupat dulu adalah kayu hasil tebangan, sedangkan saat ini adalah getah karet, sawit, dan usaha perikanan yang sifatnya masih lokal dan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja, untuk menjual hasil bumi mereka biasanya memanfaatkan jasa pengepul atau tengkulak.

"Apabila pelabuhan kargo tersebut beroperasi, maka sangat membantu guna mengangkat perekonomian masyarakat di Pulau Rupat, namun sampai saat ini pelabuhan kargo tersebut belum selesai juga dikerjakan, padahal sudah hampir tiga tahun," terang KD. 

Selama ini penjualan hasil pertanian dan perkebunan di Rupat Selatan, keluar melalui pelabuhan penumpang di Batu Panjang yang jaraknya sekitar 500 meter dari pelabuhan kargo tersebut menuju ke Dumai, sementara untuk hasil pertanian dan perkebunan di Rupat Utara keluar melalui pelabuhan Lintas Batas yang ada di Tanjung Medang dengan tujuan ke Dumai.

Ditempat Terpisah, Kepala Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan KSOP, Rupat, Baslan dikonfirmasi mengatakan bahwa Pihak KSOP Rupat sudah melengkapi data dukung pembangunan Pelabuhan kargo tersebut seperti gambar bangunan dan sudah diserahkan ke pihak Kemenhub RI.

"Saat ini data dukung tersebut masih dalam koreksi pihak Kemenhub RI, mudah-mudahan tidak ada masalah lagi, sehingga pembangunan pelabuhan tersebut dilanjutkan di tahun 2015," ujarnya.(red)


BAGIKAN:
KOMENTAR