BENGKALIS,POG- Sudah sekitar lebih dari 15 tahun, Pabrik Sagu yang
berada di desa Ketam Putih beroperasi, namun hingga saat ini belum ada
satu pihak pun yang memantau dan melakukan tindakan terhadap pencemaran
lingkungan dari pabrik tersebut.
Pabrik pengolahan sagu didesa
ketam Putih itu diduga membuang limbah- limbah hasil olahannya ke
Sungai yang kini dikenal dengan sungai Ayeng. Alhasil, sungai yang
dulunya bisa dimanfaatkan masyarakat setempat, kini air sungai sudah
sedikit berubah warna dan berbau busuk.
Saat dihubungi
Bengkalisone.com Kepala Desa Ketam Putih Yusuf, rabu (26/3/2014)
mengakui bahwa sungai didesanya itu memang sudah terindikasi tercemar.
Namun dibeberkannya hingga saat ini dirinya belum bisa berbuat apa- apa
lantaran masih baru menjabat sebagai kepala desa ketam Putih.
"Benar
sudah 15 tahun beroperasi, Memang sungai itu juga sudah tercamar, namun
saya masih baru untuk melakukan peneguran nanti apa kata masyarakat
saya yang sehari-harinya bekerja disitu, Ungkap Kades.
Sementara
itu, Kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Bengkalis
Ismail melalui Kabid Industri Agro Sarial saat dikonfirmasi mengatakan
pihaknya tidak pernah memantau operasi kilang sagu yang berada di desa
ketam Putih tersebut.
"Ya benar Izinnya dari Perindag, namun
kami tidak pernah melakukan pemantau lantaran kalau dikaitkan dengan
pencemaran lingkungan itu urusannya di Badan lingkungan hidup (BLH),
singkatnya.
(gus)