Adyaksa Dault: Solusi Bangsa Ini Pancasila

Sabtu, 27 Mei 2017 04:28
BAGIKAN:
JAKARTA – Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menjelaskan bahwa bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai masalah seperti korupsi, disintegrasi, LGBT, daya saing bangsa, narkoba, tawuran, dan lain-lain. Menurut dia, solusi untuk mengatasi masalah itu adalah Pancasila.
 
Ini disampaikan Adhyaksa Dault saat menjadi pembicara Seminar Nasional yang diselenggarakan Kemendikbud RI. Seminar dengan tema "Kebhinnekaan di atas Keberagaman" ini dilaksanakan di Auditorium Museum Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Selasa, 23 Mei 2017.
 
“Masalah Indonesia ini banyak. Ada masalah korupsi, LGBT, disintegrasi, daya saing bangsa, tawuran, narkoba, dan lainnya. Solusinya masalah itu ya Pancasila,” kata Adhyaksa Dault, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/5/2017).
 
Selain itu, menurut Ketua Umum DPP KNPI 1999-2002 ini, masyarakat Indonesia tak boleh terkotak-kotak berdasarkan daerah dan lain-lain. Pasalnya, masyarakat Indonesia memiliki rumah besar yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus dijaga dan dirawat.
 
"Kita ini punya rumah besar, ada kamar 34 provinsi dan lain-lain. Nah, kita punya tugas, kita tidak boleh lupa bahwa kita satu rumah besar yaitu NKRI," terangnya.
 
“Sejak reformasi, banyak yang memikirkan kamarnya sendiri-sendiri dan eksklusif. Padahal, kebhinnekaan dalam keberagaman itu haruslah inklusif,” tambahnya.
 
Terhadap kebhinnekaan tersebut, Prof. Hasjim Jalal berpesan agar masyarakat Indonesia tidak boleh melupakan tiga prinsip penting dalam berbangsa dan bernegara. Tiga prinsip itu, menurut dia, adalah hal fundamental.
 
"Pertama, satu bangsa. Bagaimanapun banyaknya daerah, kita satu bangsa. Kedua, satu negara. Bagaimanapun banyaknya pulau, kita satu negara. Ketiga, satu nusa," katanya, di lokasi seminar, Selasa (23/5/2017).
 
"Bervisi jangka panjanglah. Karena perjuangan tidak hanya satu, dua atau lima tahun. Apalagi kita punya banyak potensi, kekayaan alam, kedaulatan di laut dan udara," jelasnya.
 
Sebagai informasi, seminar nasional ini dihadiri oleh 150 peserta, yang berasal dari komunitas sejarah dan pecinta museum, instansi terkait, guru-guru SMP dan SMA se-DKI. Hadir juga civitas akademika kampus dari berbagai daerah.
 
Sementara yang menjadi pembicara adalah Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Ph.D.; Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si.; Prof. Hasjim Jalal; Dr. Rushdy Hoesein; Prof. Dr. Joko Marihandono; dan Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro.(red)
 
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dampingi Komandan Korem 031/WB, Bustami HY Ikut Salurkan Bantuan Sembako

    BENGKALIS - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bengkalis, Bustami HY, mendampingi Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay dan Kapolres AKBP Hendra

  • Sambut Hari Bayangkara ke 74, Polsek Bengkalis Bersihkan Tempat Ibadah

    BENGKALIS - Menyambut Hari HUT Bayangkar ke 74 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2020, Kepolisian Sektor Bengkalis, Polres Bengkalis megisi kegiatan dengan meng

  • Tim Gugus Covid 19 Terus Sosialisai Protap Kesehatan

    BENGKALIS - Personel Koramil 01/Bengkalis, bersama anggota Polsek Bengkalis melaksanakan giat aturan tentang penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepad

  • Personel Koramil 01/Bengkalis Sosialisasi Protap Kesehatan Kepada Warga dan Pedagang di Taman Andam Dewi dan Capcin

    BENGKALIS - Patroli bersama dan himbauan kepada masyarakat tentang aturan penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan jajara

  • KOMENTAR