• Home
  • Nasional
  • Dolar AS Menguat, Seiring Meredanya Konflik Rusia-Ukraina

Dolar AS Menguat, Seiring Meredanya Konflik Rusia-Ukraina

Jumat, 15 Agustus 2014 09:12
BAGIKAN:
Ilustrasi
SINGAPURA, PESISIRONE.COM - Meredanya ketegangan geopolitik di Ukraina dan Irak telah meredam permintaan investor untuk aset haven. Akibatnya, dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap beberapa mata uang.

Yen menuju penurunan mingguan terhadap dolar AS, dan melemah hampir terhadap 31 valuta asing utama pekan ini, sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Perdana Menteri (PM) Finlandia dalam upaya untuk meredakan ketegangan atas Ukraina.

Euro berada 0,2 persen dari level terendah sejak November terhadap dolar AS, di tengah spekulasi pembuat kebijakan Eropa akan meningkatkan stimulus untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.

"Beberapa risk-off perdagangan seperti risiko geopolitik mulai sedikit stabil. Beberapa risiko langsung surut, sehingga pasar sedang menunggu untuk melihat langkah Rusia berikutnya," kata pedagang valas di Union Bank NA, Kazuo Shirai, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (15/8/2014).

Yen sedikit berubah pada 102,50 per USD, setelah jatuh 0,5 persen minggu ini. Yen Jepang turun 0,1 persen menjadi 136,99 per euro. Sementara dolar AS ditutup di USD1,3361 per euro setelah meluncur ke USD1,3333 per euro, level terendah sejak 8 November.

The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak greenback terhadap 10 dari mata uang yang diperdagangkan, sedikit berubah pada 1.021,07, setelah jatuh ke 1.019,42, level terendah sejak 1 Agustus. (Okezone/POG)
BAGIKAN:
KOMENTAR