• Home
  • Nasional
  • Kiai Sepuh NU Wafat, Lembaga Pendidikan NU Wajib Gelar Tahlil Selama Tujuh Hari

Kiai Sepuh NU Wafat, Lembaga Pendidikan NU Wajib Gelar Tahlil Selama Tujuh Hari

Senin, 09 Juni 2014 00:42
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/kompas.com
Suasana rumah duka kyai khos Nahdlatul Ulama, KH Khotib Umar, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Sumberwringin Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur, Minggu (8/6/2014) petang.
JEMBER, PESISIRONE.com - Seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama di Bondowoso, Jawa Timur, wajib menggelar doa bersama (tahlil) selama tujuh hari, terkait wafatnya kiai sepuh NU KH Khotib Umar pada Minggu (8/6/2014) malam.

“Ini adalah bentuk penghormatan kita kepada beliau (KH Khotib Umar)," kata Ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso, M Syaeful Bahar, usai takziah ke rumah duka, Minggu malam.

KH Khotib Umar adalah pangsuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum di Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Jember. Tahlil untuk almarhum, ujar Bahar, akan dimulai pada Senin (9/6/2014) hingga tujuh hari ke depan. 

"Besok saya tindak lanjuti dengan surat edaran kepada seluruh lembaga pendidikan NU," imbuh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini. Menurut dia, doa bersama akan digelar setiap menjelang kegiatan sekolah.

Seperti diberitakan sebelumnya, KH Khotib Umar wafat sekitar pada Minggu sekitar pukul 17.30 WIB di Rumah Sakit Daerah Subandi Jember. Beliau dirawat di rumah sakit itu selama lima hari.

Jenazah almarhum tiba di rumah duka pada pukul 18.45 WIB. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Senin sekitar pukul 07.30 WIB.(kpc/pog)

BAGIKAN:
KOMENTAR