"Potensi penguatan lanjutan dolar AS tertahan dengan menguatnya laju poundsterling setelah rilis kenaikan indeks manufakturnya dan peningkatan tipis yen," kata Reza, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Dengan kondisi tersebut, maka akan dimanfaatkan rupiah untuk bergerak menguat pada kisaran Rp 12.650 sampai Rp 12.625 per dolar AS. "Adanya pengutan mata uang hard currency lainnya diharapkan dapat mengimbangi laju dolar AS," ucapnya.
Namun, di sisi lain penguatan dolar AS juga masih terlihat dengan adanya data pengangguran negeri Paman Sam yang menurun dan dukungan sentimen dari negara pengguna euro seperti melambatnya pertumbuhan industri dan lainnya.
"Sentiment yang membuat persepsi akan adanya percepatan
stimulus di zona euro membuat laju euro melemah sehingga menambah
potensi penguatan lanjutan dari dolar AS," ujarnya. (TRIBUN/POG)