• Home
  • Nasional
  • SBY: Opsi Pilkada Langsung dengan Perbaikan Ditolak, PD Ingin Voting Ditunda

SBY: Opsi Pilkada Langsung dengan Perbaikan Ditolak, PD Ingin Voting Ditunda

Jumat, 26 September 2014 10:25
BAGIKAN:
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Washington, PESISIRONE.COM - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa dengan proses dan hasil voting DPR tentang RUU Pilkada yang menetapkan Pilkada tidak langsung atau Pilkada lewat DPRD. Menurut dia, PD telah memperjuangkan opsi Pilkada langsung dengan perbaikan, namun ditolak semua fraksi. Karena usulan ditolak, PD ingin agar penetapan RUU Pilkada ditunda.

"Saya memantau habis-habisan. Di Panja, tidak tembus, di forum Lobi juga tidak tembus. Berdasarkan laporan yang saya terima, semua fraksi di DPR menolak usulan opsi Demokrat," kata SBY kepada wartawan di Hotel Willard Intercontinental, Washington DC, Kamis (24/9/2014) pukul 09.00 waktu setempat atau Jumat (25/9/2014) pukul 08.00 WIB. SBY menyampaikan pernyataan khususnya ini dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Dalam RUU Pilkada ini, Fraksi Partai Demokrat mengusulkan opsi Pilkada langsung dengan 10 perbaikan dan persyaratan utama. Namun, dalam proses memperjuangkan opsi ini, fraksi-fraksi lain tidak mau mendukungnya. "Ada fungsionaris parpol tertentu yang bilang mengapa opsi itu tidak disampaikan sejak dulu. Artinya, Panja atau DPR tetap hanya menetapkan 2 opsi, yaitu Pilkada langsung dan Pilkada lewat DPRD," kata SBY.

SBY masih terus menunggu laporan dari Ketua Harian PD Syaief Hasan dan Ketua Fraksi PD Nurhayati Assegaf mengenai jalannya sidang paripurna DPR. "Saya juga mendapatkan laporan, tapi karena beritanya simpang siur, saya ingin dapat berita sesungguhnya dari Jakarta," kata SBY.

"Informasi yang saya terima, di sidang pleno DPR, pada prinsipnya hanya ada dua opsi yang diwadahi. Dilaporkan ke saya meski seolah-olah sejumlah fraksi bersetuju untuk perbaikan, namun tetap saja tidak memunculkan opsi ketiga seperti yang diajukan Demokrat. Akhirnya tetap hanya ada 2 opsi, yang kemudian diambil voting," jelas SBY.

Dengan adanya dua opsi itu, kata SBY, sebenarnya Fraksi PD meminta supaya voting tidak dilakukan. "Dalam posisi seperti itu, saya tidak ingin ada voting seperti itu," kata SBY. Karena usulan PD tidak dijadikan opsi ketiga, maka anggota PD walk out (WO).

"Berita yang masuk ke saya, mengapa WO, karena opsi ketiga tidak diwadahi. Saya sebenarnya punya opsi, agar voting ditunda," ujar SBY.

Lantas, SBY mengutus seseorang menemui salah seorang pimpinan DPR yang kebetulan bukan anggota Koalisi Merah Putih untuk melobi hal ini. "Saat-saat kritikal itu, saya berharap bisa ditambahkan opsi (usulan Demokrat) itu. Kalau memang Demokrat didukung, maka akan ada opsi Pilkada lewat DPRD dan opsi Pilkada langsung dengan perbaikan," kata SBY.

Namun ternyata opsi usulan Demokrat itu ditolak. "Opsi yang ada hanya Pilkada lewat DPRD dan Pilkada langsung (saja). Tidak ada jaminan sama sekali bahwa opsi Pilkada langsung dengan perbaikan itu diusulkan," ujar SBY. Sebenarnya kalau semua pihak mau terbuka, rakyat ingin Pilkada langsung tapi dengan perbaikan.

SBY mengakui informasi-informasi mengenai hal ini masih simpang siur. Karena itu, SBY akan menunggu informasi yang lebih lengkap dan faktual dari Syarif Hasan dan Nurhayati Assegaf. SBY juga akan segera memberikan pernyataan pers setelah mendapat data-data yang lengkap.(DC/POG)
BAGIKAN:
KOMENTAR