Pengembangan Sentra IKM Berbasis Sagu di Meranti Diharapkan Tepat Sasaran

Kamis, 13 April 2017 12:10
BAGIKAN:
BATAM - Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim, menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) kajian penyusunan pola pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis sagu. Acara berlangsung di Ballroom Swiss Belhotel Harbour Bay Batam, Kepulauan Riau, Rabu (13/4/2017) malam.

Turut hadir acara rapat tersebut, Kasubbid Industri dan UKM Kementerian Perindustrian RI, Budi Nugroho, beserta Staf, Kabid Agro Dinas Perindustrian Provinsi Riau Endrizal, Kadisprindagkop dan UKM Kabupaten Meranti H Herman, Para Kadis/ Kaban, Para Kabag, Camat Tebing Tinggi Timur Tunjiarto, Kades Sungai Tohor Efendi, Pengusaha dan para Pejabat Pemkab Meranti.

Atas nama Pemkab Kepulauan Meranti, waktu itu Wabup Said Hasyim mengucapkan selamat atas terselenggaranya FGD dan berharap acara tersebut bisa lancar dan dapat hasil yang memuaskan.

"Semoga apa yang kita harapkan, pengolahan sagu ini bisa menjadi pangan handalan Kabupaten Kepulauan Meranti dan Ikon Kabupaten Meranti yakni sagu," ujar Said.

Lanjut Mantan Sekda Siak ini pula, alhamdulilah Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2016 kemarin mendapat Rekor MURI dari 369 beraneka ragam masakan dari bahan sagu melalui kerja sama dengan APJI.

"Kita perlu sekali sagu di Kabupaten Meranti yang salah satunya terletak di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur tersebut, perlu kita perhatikan dan utamakan agar sagu di sana bisa tepat guna dan harga semakin naik, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuh dia.

Ia berharap, dengan adanya diskusi tersebut, pihak Kementerian Perindustrian RI untuk bisa membantu dan melihat bahwasanya Kabupaten Kepulauan Meranti sudah mampu mengenalkan dan menaikan nama sagu ke tingkat nasional bahkan internasional hasil produknya.

Begitu juga, penyampaian Kadisprindagkop dan UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, H Herman SE MT, bahwa FGD yang diselenggarakan yakni untuk menampung aspirasi dalam bentuk diskusi tentang komoditi sagu basah.

"Agar kilang, bangsal sagu dan pabrik punya nilai tambah dan harga stabil untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kecil menengah melalui Industri Kecil Menengah," ujar Herman.

Acara FGD ini, kata dia, sebenarkan hendak dibuat di Selatpanjang, namun karena waktunya bersamaan dengan Asistensi SAKIP Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2017 yang ditaja oleh BAPPEDA Kabupaten Meranti, makanya dibuat langsung di Batam.

Sementara, pemaparan dari Kasubbid Direktur Jenderal Kementerian Perindustrian RI, Bayu Nugroho, bahwa kedatangan pihaknya dengan tujuan untuk membantu mengembangkan IKM di Kabupaten Kepulauan Meranti, salah satu tempatnya di Desa Sungai Tohor.

"Kalau nanti sudah siap atau matang persiapannya dan strategis di situ kita tetap membantunya sehingga harga komoditi sagu tersebut naik dan berkualitas," ujarnya.

Dia minta doa, agar apa yang pihaknya lakukan nantinya memang sudah pas. Yang jelas, kata dia, kuncinya adalah kerja sama antar Dinas Perindustrian Kabupaten Meranti, Dinas Perundistrian Provinsi Riau dan Kementerian Perindustrian RI, agar terus optimis sentra IKM untuk pengembangan sagu tersebut bisa di Meranti.(rls/nur)
BAGIKAN:
KOMENTAR