Said Hasyim bawa Staf Ahli Kemenko PMK RI kelilingi Meranti

Rabu, 26 Juli 2017 22:01
BAGIKAN:
SELATPANJANG - Kehadiran Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) ke Kabupaten Kepulauan Meranti, diharapkan memberikan perubahan dalam hal percepatan pembangunan di Meranti selaku daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T).

Melalui Kemenko PMK RI, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti berharap, pembangunan Meranti yang sangat diprioritaskan agar dapat diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui dana APBN.

Guna memantau apa saja yang prioritas usulan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti, agar bisa dan sukses meraih dana APBN Pusat tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim, membawa Staf Ahli Kemenko PMK RI, Asfarinal beserta Staf dari Kementerian PMK RI, berkeliling ke Desa-desa di Meranti.

Adapun yang sempat dikunjungi Asfarinal beserta staf Kemenko PMK RI dan H Said Hasyim, pada Rabu (26/7/2017) pagi, yakni Pulau Tebingtinggi dan Pulau Rangsang.

Dalam perjalanan mengelilingi Pulau Tebingtinggi, H Said Hasyim menyampaikan ke Staf Ahli Kemenko PMK RI, agar dapat memprioritaskan akses penghubung antara air mabok - pelabuhan putong.

Staf Ahli Asfarinal bersama Wabup H. Said Hasyim serta rombongan, juga sempat menyambangi PT. NSP.

"Kita ingin agar bapak (Staf Ahli Asfarinal) tahu tentang bagaimana olahan sagu Meranti ini, dan supaya ikon Sagu Meranti bisa dikenalkan sampai di Pusat maupun Internasional," ungkap Humas PT. NSP, Agus.

Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke Desa Teluk Buntal dan Desa Tanjung Gadai Kecamatan Tebingtinggi Timur. Di dua Desa ini, Staf Ahli Asfarinal melihat potensi yang menjanjikan untuk penghasilan komoditi terbesar kelapa dan sagu.

Begitu juga ke Pulau Rangsang dan dilanjutkan ke Desa Kedaburapat Kecamatan Rangsang Pesisir, yang penghasilan komoditinya yaitu kopi, kelapa dan lain sebagainya. Di sana, Staf Ahli Asfarinal beserta rombongan juga melihat langsung abrasi pantai di Desa Tanah Merah.

"Kesimpulannya, kita harus bersama-sama, bagaimana kita upayakan agar Kabupaten Kepulauan Meranti bisa mendapat perhatian serius oleh Pemerintah Pusat," sambung Asfarinal.

Staf Ahli Kemenko PMK RI itu juga mengaku prihatin dengan kondisi jalan yang belum baik dan abrasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Nanti akan saya sampaikan ke Kementerian terkait agar Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat dana APBN sebanyak mungkin sesuai dengan yang kita pantau tadi," kata Asfarinal.

Dia berharap, apa yang dilihat dan dipantau waktu itu merupakan suatu keharusan untuk difikirkan dan berbuat, untuk bisa merebut dana APBN dari program daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) dari Pemerintah Pusat. Seperti Kepulauan Meranti, kata Asfarinal, merupakan wilayah yang perbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Negara Singapura.(rls/nur)
BAGIKAN:
KOMENTAR