• Home
  • Pendidikan
  • `Ikhlas` Adalah Rahasia Saya Betah Mengajar di Desa Terpencil

15 tahun Mengabdi di SD 5 Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebing Tinggi Barat

`Ikhlas` Adalah Rahasia Saya Betah Mengajar di Desa Terpencil

Rabu, 08 Oktober 2014 12:46
BAGIKAN:
merantione/azwin
Rohana
SELATPANJANG, MERANTIONE.com -Tidak banyak guru yang mau mengajar di daerah terpencil, sebab banyak hal yang menjadi pertimbangan sebagian besar pendidik enggan mengajar di daerah yang minus berbagai fasilitas. Alasan utamanya jauh dari keluarga, tidak ada akses listrik, sulit berkomunikasi dengan dunia luar, jauh dari keramaian dan hiburan serta berbagai pertimbangan lainnya.
 
Lain halnya dengan Rohana yang sudah 15 tahun mengajar pada salah satu sekolah dasar, SD 5 Desa Tanjung Darul Takzim, kecamatan Tebing Tinggi Barat (sebelumnya SD 92 Tanjung Katung,red) Kecamatan Tebing Tinggi Barat.
 
Tanjung Katung pada tahun 1999 masih jauh tertinggal. Tak sejengkalpun jalannya beraspal, tidak ada transportasi umum menuju kota Selatpanjang, Bahkan warungpun tidak ada. Bangunan sekolahnya masih berupa rumah panggung, berdinding kayu dan beratap rumbia. Rohana dan bersama 3 orang temannya yang lainnya mengajar disekolah tersebut, baru ada 3 ruang kelas. Merekapun harus menyulap ruangan kelas tersebut menjadi 6 kelas dengan sekat beberapa keping papan, hanya sekedar pembatas antara kelas 1 dengan kelas 2, kelas 3 dengan kelas 4, kelas 5 dengan kelas 6.
 
Belum lagi, ia harus mengajar anak-anak yang kemampuannya jauh berbeda dengan anak-anak di kota. Memberikan pengertian kepada orang tua dan murid pentingnya pendidikan, agar minat orang tua untuk mengantarkan anaknya ke bangku sekolah semakin besar. Pengertian itu juga harus ia tanamkan kepada murid-muridnya, bahwa pendidikan adalah salah satu penunjang utama untuk mewujudkan cita-cita.
 
"Segala sesuatu pekerjaan itu harus dikerjakan dengan ikhlas. Biarpun mudah, tapi kalau kita tidak ikhlas, pekerjaan itu menjadi berat. Berbeda jika kita ikhlas, sesulit  apapun pekerjaan itu, seberat apapun tantangannya, asal ikhlas, semua persoalan bukan lagi menjadi hambatan. Ikhlas adalah rahasia saya betah mengajar dan bisa bertahan di desa terpencil ini," tutur Rohana ketika ditanya merantione.com rahasia dirinya bertahan selama 15 tahun menjadi guru di Tanjung Katung.
 
Sebagai seorang Guru, Rohana harus memenuhi ikrar yang diucapkan ketika pertama diangkat sebagai CPNS, yaitu harus siap ditempatkan dimana saja. Meski pada awalnya ia sempat mengeluh, tinggal di kampung tanpa penerangan listrik baiksiang mau pun malam harinya. Namun mengingat ikrar dan janjinya yang harus ia penuhi, ia belajar ikhlas menerima penempatan dirinya sebagai guru di desa terpencil itu.
 
"Awal-awalnya memang kita sedikit berat tinggal dan menetap di Tanjung Katung, tanpa listrik, jalannya kalau hujan becek, dan bila panas berdebu. Tidak ada tempat rekreasi atau hiburan. Mau jajan saja tidak ada warung sangat berbeda dengan Selatpanjang. Mau pulang ke Selatpanjang saya juga harus menumpang kapal pembawa ojol (karet) yang berangkatnya tidak tentu, bisa-bisa tengah malam. Tapi saya sadar, harus ikhlas dan saya harus memenuhi sumpah saya sebagai guru dan CPNS, yang siap ditempatkan dimana saja," ungkap Rohana, yang pada tahun 2009 diangkat menjadi Kepala Sekolah di SD 5 tersebut.
 
Dilantik menjadi Kepala Sekolah, membuat Rohana semakin mencintai SD 5 Desa Tanjung Darul Takzim, meski saat ini setiap hari pulang pergi ke Selatpanjang menaiki sepeda motor dengan melintasi sungai dan tak jarang jatuh di kala melintasi jalan dengan papan sekeping, namun dirinya belum berkeinginan untuk mengajukan pindah dari desa tersebut.
 
"Memang banyak yang sarankan, baik teman maupun keluarga, kenapa saya tidak ajukan pindah ke Selatpanjang saja daripada mengajar di desa yang terpencil. Memang bisa saja saya ajukan pindah dan kemungkinan dikabulkan, tapi saya berpikir kalau semua guru berpikiran untuk mengajar di kota saja, siapa nantinya yang akan mengajar anak-anak di desa terpencil itu. Jadi, biarlah sementara saya disini mengabdi dan mentransferkan ilmu saya kepada anak-anak didesa ini," pungkas Rohana. (azw)
BAGIKAN:
KOMENTAR