• Home
  • Pendidikan
  • DPRD Minta Kurikulum 2013 Disosialisasikan ke Masyarakat 

DPRD Minta Kurikulum 2013 Disosialisasikan ke Masyarakat 

Senin, 08 September 2014 17:34
BAGIKAN:
Sofyan
BENGKALISONE, BOC –Kurikulum 2013 yang baru diimplementasikan pada tahun ajaran baru 2014, perlu disosialisasikan tidak hanya kepada tenaga pendidik melainkan juga masyarakat, terutama orang tua siswa. Hal itu penting mengingat sistem pendidikan dengan kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
 
“Saya lihat sistemnya beda jauh, kalau tidak disosialiasikan ke masyarakat, maka dikhawatirkan masyarakat tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk membantu penerapan kurikulum tersebut kepada anak didik,” ujar Ketua Komisi IV Bengkalis, Sofyan kepada wartawan, Senin (8/9/2014).

Dikatakan, diakui untuk level tenaga pendidik saja, kurikulum 2013 belum bisa difahami sepenuhnya. Referensi untuk implementasi kurikulum tersebut masih sangat minim. Bahkan mungkin masih banyak guru yang belum memiliki buku pegangan guru sehingga proses belajar mengajar belum berjalan sebagaimana mestinya.
 
“Saya dapat informasi, sekolah di kota saja masih ada yang belum memililki buku pegangan guru. Kemudian buku untuk murid juga. Jadi proses penerapan kurikulum 2013 belum bisa ideal. Tapi ini merupakan sebuah proses, asalkan kita semua serius maka insyaallah kurikulum 2013 akan berjalan sebagaimana mestinya,” kata Sofyan.

Menurut Sofyan, adanya perbedaan sistem pendidikan lama dengan yang baru menggunakan 2013 harus diketahui oleh para orang tua murid. Sebagai contoh, pada kurikulum sebelumnya materi pendidikan menggunakan  pendekatan mata pelajaran misalnya matematika, IPA, IPS dan lain-lain. Sementara pada kurikulum 2013 pendekatan seperti itu tidak ditemukan lagi, melainkan dengan menggunakan pendekatan tematik.
 
“Dalam satu buku sudah tercantum di dalamnya mata pelajaran matematika, IPA, IPS dan lain-lain. Satu buku biasanya satu tema yang dipelajari untuk satu bulan, kemudian bulan berikutnya ganti buku lagi dengan tema yang lain. Ini kan belum diketahui oleh para orang tua. Termasuk sistem penilaiannya,” kata Sofyan.

Dengan adanya sosialisasi kepada orang tua, menurut Sofyan, mereka bisa mengambil peran untuk membantu para guru dalam mendidik anak-anak mereka. “Kalau orang tua tidak tahu sistem pendidikan sekarang, bagaimana mungkin mereka bisa membantu anak-anak mereka belajar saat di rumah,” kata Sofyan.(Gus)
 
BAGIKAN:
KOMENTAR