Kepala SLB Sekar Meranti dipanggil Gubri, ada apa?

Senin, 11 September 2017 08:12
BAGIKAN:
PEKANBARU - Kisah perjuangan dan keikhlasan Safrizal, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti dalam mencerdaskan anak bangsa menyita banyak perhatian berbagai pihak, tidak terkecuali Gubernur Riau (Gubri), H Arsyadjuliandi Rachman.

Untuk mengetahui secara pasti cerita pejuang pendidikan yang menggugah hati, orang nomor satu di Riau itu mengundang Safrizal untuk bertemu sekaligus makan siang bersama Kepala Dinas Pendidikan Riau H Rudyanto di rumah dinas Gubri Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Minggu (10/9/2017). Suasana makannya pun berlangsung sederhana dan akrab.

Selama makan, Gubri yang akrab disapa Andi Rachman itu tiada henti-hentinya memuji perjuangan dan ketulusan hati Safrizal dalam mendidik dan mengajar anak anak berkebutuhan khusus di Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Tidak hanya mengajar dan mendidik anak penyandang Disabilitas Intelektual itu. Yang menjadi perhatian bagi Gubri adalah kisah kepala sekolah itu yang mengantar jemput anak didik mengunakan gerobak kayu jarak tempuh yang mencapai 8 kilometer setiap harinya.

Walau setiap hari membutuhkan tenaga ekstra serta dana bensin motor, kepala sekolah itu tidak pernah berpikir akan merugi dari mengelola SLB itu. Dia harus menyisihkan uang saku dari pengepul karet dan pinang di kampungnya sendiri.

Penghasilannya dia sisihkan untuk membeli bensin atau untuk memperbaiki motor dan gerobaknya bila kondisi rusak. Begitu juga untuk kebutuhan yayasan yang dia miliki.

Selain menjemput muridnya, setelah jam pulang sekolah pukul 12.00 WIB, kepala sekolah yang hanya tamatan SLTA ini juga harus mengantarkan kembali murid-muridnya ke rumah masing-masing. Waktu yang dibutuhkan untuk mengantar pulang lebih cepat ketimbang saat menjemput.

"Sebenarnya saya ingin sekali ke sekolahnya pak Syafrizal dan bertemu dengan anak-anak didik dan rekan guru sejawat pak Syafrizal lainnya. Tapi belum sempat. Jadi beliau yang saya undang ke sini. Alhamdulillah siang ini kami bisa ketemu," ujar Andi Rachman.

Meskipun demikian, lanjut Andi Rachman, ia sudah berjanji akan segera berkunjung ke SLB Sekar Meranti dan melihat sendiri kondisi di sana.

Menurut Andi, pihaknya berkomitmen membantu perjuangan Syafrizal. Ia sudah memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk memberi bantuan agar proses belajar di sana terus berlangsung dan meningkat kualitasnya. Ada bantuan jangka pendek. Ada pula bantuan jangka panjang yang bisa dialokasikan melalui  dana hibah APBD Provinsi Riau 2018 mendatang.

"Saya yakin, jumlah siswanya dari tahun ke tahun akan terus bertambah. Kalau sekarang 29 siswa, besok akan terus meningkat. Makanya kita komit mengusahakan bantuan yang terbaik agar siswa berkebutuhan khusus terus mendapat pendidikan terbaik meski berada di pelosok," ungkapnya.

"Yang kami banggakan dari pak Syafrizal itu adalah kegigihan dan keikhlasan nya dalam mendidik anak anak di pelosok desa sana," tambah Kepala Dinas Pendidikan Riau H Rudyanto.

Selain itu, dari cerita Syafrizal, lanjut gubernur, banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh pihak SLB dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didiknya.

Misalnya ada potensi pembuatan garam yang bisa diajarkan kepada siswa berkebutuhan khusus ini. Sehingga ketika tamat sekolah mereka bisa mandiri. Hanya saja, garam tersebut belum bisa diproduksi untuk diperjualbelikan. Pasalnya belum ada uji klinis dan perizinan lainnya.

Kemudian sample garam yang diproduksi Syafrizal itu diambil langsung oleh Gubri untuk dilakukan uji klinis di laboratorium.

Begitu pula dengan keterampilan dalam pembuatan tikar pandan. Cerita dari Syafrizal, hasil kerajinan ini bisa menembus ekspor ke Malaysia.

Masih ada keterampilan lainnya seperti pembuatan tenun dan lain sebagainya.

"Yang jelas berbagai dinas akan saya tugaskan untuk membantu pak Syafrizal dalam menjalankan berbagai program-program unggulannya bagi peserta didik," ujar Andi.

Sementara itu, Syafrizal mengucapkan ribuan terima kasih karena Gubernur Riau itu yang sudah sangat perhatian dengan pihaknya.

"Kesampaian juga mimpi saya bisa ketemu langsung dan diundang makan siang dengan pak gubernur," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, gubernur di hadapannya langsung memberikan perintah dan arahan kepada jajarannya untuk bisa memberi bantuan kepada SLB Sekar Meranti yang diasuhnya.

Ia pun mengaku dukungan dari gubernur ini membuatnya ingin berbuat lebih lagi dengan siswa didik berkebutuhan khusus di tempatnya.

"Saya juga berterima kasih kepada teman teman media yang telah membantu mempublikasi kegiatan belajar mengajar kami. Sejak ramai di media, banyak yang bersimpati dan mengirimkan bantuan," tutupnya.

Dampak atas viralnya kisah kepala sekolah ini, beberapa minggu belakangan Syafrizal mengungkapkan bahwa pihaknya banyak kecipratan rezeki dan mendapat bantuan naik berupa barang maupun sejumlah uang.

Rencananya tanggal 12 September 2017 mendatang, Psikolog Anak ternama yang juga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, kak Seto Mulyadi turut menyampaikan akan berkunjung ke SLB Sekar Meranti.(red)
BAGIKAN:
KOMENTAR