Kiprah Budak Bengkalis Dikancah International

Jumat, 06 Oktober 2017 06:37
BAGIKAN:
BENGKALIS -Kiprah budak Bengkalis dikancah nasional dan internasional menjadi perhitungan. Buktinya, satu dari lima mahasiswa utusan Universitas Riau (UR) pada Summer School Program in Kobe2017, Jepang adalah budak Bengkalis. Kegiatan Summer School Program in Kobe 2017, dilaksanakan di Global Study Program, Kobe University Jepang, Hyogo Prefecture, selama sepekan mulai dari 25 September sampai 1 Oktober 2017. BudakBengkalis yang ikut dalam program ini adalah, Joni Iskandar alumni SMAN 1 Bantan, bersama rekan-rekannya, yakni Meliana Dewi, Abd Aziz, Erin​ Vianti, Anggia Sundari Milandry. Kelima mahasiswa UR ini didampingi dua dosen pembimbing, Prof. Dr. Kirmizi Ritonga (Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Riau) dan Haryono, M.Pd (dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau) Seperti disampaikan Joni Iskandar melalui layanan WhatsApp (WA), kegiatan yang diikuti merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya mahasiswa Kobe University melakukan melakukan Program Summer School di Desa Concong Luar Kabupaten Indragiri Hilir dan Desa Kepau Baru Kabupaten Kepulauan Meranti. Selama berada di Negeri Sakura, Joni dan kawan-kawan mengikuti disuguhi belajaran berharga tentang pengolahan beras dan sistem irigasi di Jepang. Kemudian mengenai pengolahan peternakan di salah satu ladang sapi terkenal di kota Kobe, riset penanaman beras lembaga food resources education and research centre, Graduate School of Agriculture Science Kobe University. "Tak ketinggalan, sebagai negara maju yang tetap melestarikan budaya, belajar tentang tradisi dan kebudayaan Jepang," ungkap Joni yang merupakan anak watan Desa Jangkang, Kecamatan Bantan. Pada kesempatan berharga itu, utusan dari Universitas Riau ini tidak hanya, "mencuri" ilmu dari negeri matahari terbit, tapi juga membawa misi memperkenalkan kekayaan dan khasanah yang dimiliki Bumi Lancang Kuning. Saat itu, menyuguhkan tarian Zapin Lancang Kuning, Gurindam 12 dan silat penganting. Tak hanya itu, mahasiswa juga memasak dan memperkenalkan makanan khas Melayu, yaitu asam pedas, mie sagu dan air mata pengantin. "Alhamdulillah, orang Jepag tertarik pertunjukan budaya yang kami suguhkan, termasuk kulienernya," pungkas Joni.(r)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dalam Sepekan Targetkan 10.860 Dosis Penerima

    BENGKALIS - Selama sepekan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) secara serentak melaksanaan vaksinasi baik di titik yang ditentukan maupun di fasilitas pelayanan ke

  • 49 Pasien Covid di Kabupaten Bengkalis Dinyatakan Sembuh

    BENGKALIS - Hari ini terkonfirmasi 15 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Minggu 20 Juni 2021, 1 orang meninggal dunia dan 49 lainnya dinyatakan s

  • Satgas Covid-19 Bengkalis Jaring 30.847 Warga Pelanggar Prokes

    BENGKALIS - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 Kabupaten Bengkalis memberikan teguran kepada 30.847 warga Kabu

  • Reses Wakil DPRD Bengkalis, Syahrial Fokus Kesehatan dan Lapangan Kerja

    BENGKALIS- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Syahrial berkunjung ke delapan titik daerah pemilihnya dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat di Pulau R

  • KOMENTAR