NU Imbau Umat Muslim Meranti Berdoa Minta Hujan
Kamis, 06 Maret 2014 08:05
MERANTI, POG - Sejak terjadi Kemarau panjang di wilayah Kabupaten kepaulauan Meranti, beberapa bulan terakhir memnimbulkan berbagai persoalan yang harus dihadapi masyarakat. Mulai dari persoalan air bersih hingga persolan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bahkan bukan saja persoalan kebakaran hutan dan lahan perkebunan masyarakat yang hangus dilalap sijago Merah, namun beberapa unit rumah milik warga dibeberapa daerah juga ikut jadi sasaran api dan setiap rumah terbakar selalu gagal untuk diselamatkan.
Selama musim kemarau ribuan lahan pekerbunan masyarakat beberapa unit rumah milik warga di kepualuan Meranti juga ikut ludes dilalap sijago merah, belum lagi persolan sulitnya memndapat air bersih maupun air layak minum, jika dihitung kerugian yang di derita oleh masyarakat selama musim kemarau mungkin mencapai puluhan meliar rupiah.
"Kondisi ini benar-benar sangat memprihatikan," ungkap Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kepulauan Meranti, Drs H,Ishak Isra’I kepada media ini saat di temui diruangan kerja Staf Ahli Bupati di komplek kantor Bupati jalan Dorak Selatpanjang, Rabu (5/3/14). Saat ini masyarakat kota khususnya di kota Selatpanjang mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih karena hujan tak kunjung turun.
"Sehingga kini tidak sedikit pula masyarakat harus meminum air Redang (sumur Air Gambut-red) sebagi sumber air bersih, meskipun airnya bersih dan banyak dikomsumi oleh masyarakat Perdesaan,namun warna airnya merah kehitam-hitaman persisnya seperti air teh," katanya. (pog/eaf)
BACA JUGA
KOMENTAR