• Home
  • Pendidikan
  • Suyendri : Tak Pernah Terpikirkan Mendapatkan Penghargaan Ini

Terpilih Sebagai Motivator Terbaik Kabupaten Layak Anak

Suyendri : Tak Pernah Terpikirkan Mendapatkan Penghargaan Ini

Rabu, 20 Agustus 2014 16:31
BAGIKAN:
Suyendri ketika menerima penghargaan sebagai motivator terbaik Kabupaten Layak Anak 2014 sempena peringatan Hari Anak Nasional tahun 2014 dari Bupati Bengkalis.
BENGKALISONE, BOC – Tak pernah terpikirkan mendapatkan penghargaan ini. Itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Suyendri ketika berbincang-bincang dengan media ini usai menerima penghargaan dari Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh pada puncak peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan Pemkab Bengkalis di halaman kantor Bupati Bengkalis, Rabu (20/8) kemarin.

Pria berusia 37 tahun itu tampak tersenyum bahagia karena terpilih sebagai motivator terbaik Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bengkalis tahun 2014. Menurut pengakuannya, ia sama sekali tak pernah menduga dan tak terpikirkan mendapat penghargaan ini, apatah lagi penghargaan itu disampaikan langsung oleh orang nomor satu di Negeri Junjungan ini.

“Alhamdulillah, saya merasa bahagia dan senang, namun juga tak menyangka akan terpilih sebagai pemenang sebagai motivator terbaik Kabupaten Layak Anak yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis,” sebut Suyendri mengawali pembicaraannya usai menerima trofy, piagam penghargaan dan uang tunai Rp10 juta dari Bupati Bengkalis.

Perasaan sangat senang dan bahagia karena terpilih sebagai terbaik pertama pada pemilihan motivator Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bengkalis, memang suatu hal yang wajar oleh ayah tiga anak ini. Namun, apa yang dibuat dan ditekuni dirinya dalam dunia anak-anak semenjak ia hijrah dari Jakarta ke kampung halamannya Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis selama ini, bukanlah semata-mata untuk sebuah penghargaan.

“Dengan penghargaan yang saya terima ini, tentu akan menjadi cambuk dan penyemangat tersendiri buat saya dalam melakukan hal-hal positif terhadap dunia anak di masa yang akan datang,” kata Suyendri.

Apa yang dilakukan dan digagas Suyendri beserta teman-teman dalam memperhatikan hak-hak anak di Bengkalis dua tahun belakangan ini, seperti menggerakkan tahfidz Al-Quran melalui Gerakan Seribu Generasi Qurani (GSGQ), bergerak di bidang sosial, lingkungan serta memotivasi anak-anak usia didik di Bengkalis, memang patut dihargai. Namun lagi-lagi jika semua itu adalah sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggungjawabnya untuk ikut berperan dalam pembangunan di daerah ini.

“Pada dasarnya jauh-jauh hari lagi kita sudah berbuat sesuai kemampuan kita. Dengan penghargaan ini tentu akan lebih memotivasi kami lagi dalam melakukan hal positif dan berusaha melibatkan kawan-kawan untuk terjun langsung yang tentunya melibatkan anak-anak di Bengkalis,” kata pria pendiri Yendri Motivation Centr ini.

Disinggung mengenai bagaimana penilaian pihak penyelenggara sehingga dirinya terpilih sebagai motivator terbaik, Suyendri mengakui jika Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis telah melakukan seleksi terhadap beberapa orang yang dinilai aktif dalam melakukan kegiatan yang berkaitan hak-hak anak.

“Kita terpilih sebagai yang terbaik barangkali selama ini kita dinilai aktif dalam menggerakkan kegiatan anak, kegiatan sosial budaya, mengadvokasi anak, pendidikan anak dan kepedulian terhadap lingkungan serta mensosialisasikan hak-hak dan perlindungan anak,” imbuh Suyendri yang juga aktif memberikan ceramah ke masjid-masjid ini.

Dikatakannya lagi, dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan pihaknya terhadap kepentingan anak-anak di Desa Sungai Alam selama ini, membuat kampung kelahirannya itu kini menjadi salah satu desa percontohan Kota Layak Anak se Kabupaten Bengkalis. Untuk itu, langkah konkrit kedepan yang akan terus dilakukan adalah lebih konsen lagi dalam memberikan dukungan bagi menggiatkan dan menggerakkan anak-anak agar lebih maju dan terus berkembang.

“Mungkin salah satu agenda besar yang akan YMC lakukan kedepan bersama aktivis muda lainnya adalah membuat Pondok Baca di Desa Sungai Alam. Mudah-mudahan nanti kita bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Bengkalis, Perpustakaan dan instansi lainnya. Ini yang ingin kami realisasikan,” ujar Suyendri sembari menambahkan jika program yang sudah berjalan selama ini, GSGQ (bidang keagamaan), membuka kursus Bahasa Inggris gratis (bidang pendidikan), bidang lingkungan dan beberapa bidang lainnya.(zul)
BAGIKAN:
KOMENTAR