• Home
  • Pendidikan
  • Tiga Anak di Siak Nyaris tidak Dapat Melanjutkan Sekolah

Tiga Anak di Siak Nyaris tidak Dapat Melanjutkan Sekolah

Kamis, 07 Agustus 2014 08:34
BAGIKAN:
SIAK, SOC -Tingginya biaya masuk sekolah dan kesulitan ekonomi yang dialami oleh M.Isya orang tua dari Ari dan Yudi, serta Darin, orang tua dari Dewi, membuat tiga orang anak tersebut terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Desa Buatan 1, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

Keinginan ketiga orang anak itu untuk dapat bersekolah nyaris pupus karena orang tua mereka mengurungkan niatnya untuk mendaftarkan anaknya ke SMP tersebut karena tidak mampu untuk membayar uang pendaftaran dan biaya seragam sekolah sebesar Rp. 1 Juta persiswanya.

Hal itu menjadi buah bibir disejumlah warga masyarakat Dusun Kuala Mandau Desa Buatan 1 kecamatan Koto Gasib. Sekretaris Desa Buatan 1 Irwan Saputra membenarkan hal itu. Ia mengatakan kedua keluarga itu merupakan keluarga yang tidak mampu. Kondisi ekonomi yang tidak memadai membuat orang orang tua ketiga anak itu enggan mendaftarkan ke SMP yang ada.

"Kedua orang tua anak itu datang melapor kekantor desa dan mengaku sangat keberatan dan tidak sanggup untuk membayar besarnya biaya masuk SMP sebesar Rp. 1 juta persiswa untuk biaya seragam sekolah, sehingga kedua orang tua anak itu mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anaknya,"ungkap Irwan.

Dikatakan Irwan, pihaknya kemudian mencoba mendatangi sekolah yang dimaksud menanyakan prihal uang tersebut. Namun, belum ada keputusan saat itu karena kepala sekolah masih melakukan serah terima jabatan antara kepsek yang lama dan yang baru.

"Tidak ada keputusan saat itu, karena yang ada hanya wakil kepala sekolah, sementara kepala sekolah masih melakukan serah terima,mengalami pergantian kepala sekolah,"kata Irwan.

Ditempat terpisah salah seorang warga koto gasib Adi (45) mengaku menyayangkan prihal tingginya biaya masuk sekolah tersebut. Kondisi itu seakan bertolak belakang dengan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Siak yang menerapakan pendidikan gratis.

"Kita masyarakat jadi bingung, sebenarnya pendidikan gratis itu seperti apa. Kenapa masuk sekolah saja harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah. Saya berharap kejadian ini mendapat perhatian serius dari Dinas terkait,"ungkapnya.

Dilain pihak, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Kadri Yafis yang dikonfirmasi terkait hal itu mengaku terkejut. Ia mengharapkan kepada orang tua dari tiga anak itu untuk tetap menyekolahkan anak tersebut, dengan terlebih dahulu melaporkan kepada pihak UPTD Pendidikan Koto Gasib dan Kepala Sekolah SMP yang bersangkutan.

"Anak itu harus tetap bersekolah. Jika sekolah atau UPTD menolak, saya akan pecat mereka,"ancam Kadri.

Kadisdik Siak ini menduga orang tua dari tiga anak tersebut belum mengetahui bila ada program pengadaan penyediaan lima pasang pakaian sekolah gratis kepada keluarga yang kurang mampu, yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Siak.

"Kepada anak dari keluarga yang tidak mampu akan diberikan lima pasang pakaian. Jadi, orang tua jangan berasalan kesulitan ekonomi. Apalagi Pemkab Siak juga menerapkan pendidikan gratis,"ungkapnya.

Kadri juga mengaku telah memerintahkan kepada UPTD Pendidikan Koto Gasib untuk menghubungi keluarga dari ketiga anak itu agar tetap menyekolahkan anaknya.(TPC/POG)
BAGIKAN:
KOMENTAR