BENGKALIS - Kantor Pengawasan, Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Bengkalis, keluhkan dengan tidak adanya tempat untuk melakukan pemusnahan, seperti adanya barang-barang tangkapan.
"Kita, Bea dan Cukai Bengkalis, untuk saat ini tidak ada tempat melakukan pemusnahan seperti barang-barang tangkapan. Karena Pemda Bengkalis sudah tidak mengizinkan lagi untuk melakukan pemusnahan di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) jalan Bengkali-Bantan," kata
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bengkalis Muhammad Munif, kepada sejumlah wartawan, Jum'at (15/12/17).
Diutarakan Munif lagi, barang yang akan dimusnahkan tersebut, ada Kosmetik, Rokok dan barang-lainnya, dan paling lambat bulan Februari mendatang.
"Ada kosmetik, rokok dan barang lainnya seperti minuman beralkohol dan paling lambat Februari mendatang. Karena kita tidak ada lokasi, memang agak repot. Sebelum dimusnahkan, kita menyurati BMN dan DJKN,"ungkapnya.
Dia mengakui, sebagai peganti Kepala Kantor Bea dan Cukai Bengkalis yang baru duduk selama 2 bulan, ia beserta jajaran akan meneruskan program yang ada. Pantai pesisir timur menjadi target pengawasan barang-barang dari luar Negeri.
"Targetnya, melakukan pengawasan barang-barang dari luar negeri (legal). Untuk armada dan kekuatan, Bea dan Cukai Bengkalis memiliki kapal, untuk kegiatan Patroli. Bc melakukan pengawasan, tempat yang rawan seperti, Sungai Kembung, Siak Kecil dan Bukit Batu, itu jalur yang sangat rawan,"imbuhnya. [rs]
BENGKALIS - Selama sepekan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) secara serentak melaksanaan vaksinasi baik di titik yang ditentukan maupun di fasilitas pelayanan ke
BENGKALIS - Hari ini terkonfirmasi 15 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Minggu 20 Juni 2021, 1 orang meninggal dunia dan 49 lainnya dinyatakan s
BENGKALIS - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 Kabupaten Bengkalis memberikan teguran kepada 30.847 warga Kabu
BENGKALIS- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Syahrial berkunjung ke delapan titik daerah pemilihnya dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat di Pulau R