Eks Tim 11: Jika Salah Pilih Cawapres, Jokowi Bisa Jadi Bulan-bulanan

Jumat, 09 Mei 2014 03:39
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/detiknews.com
JAKARTA, PESISIRONE.com - Capres PDIP Joko Widodo masih belum mengucap kepastian soal cawapresnya. PDIP pun masih sangat hati-hati mengeluarkan keterangan. PDIP memang harus hati-hati menentukan cawapres jika tak ingin jadi bulan-bulanan capres kompetitor.

"Karena jika salah pilih, cawapres bisa menjadi bulan-bulanan untuk men-downgrade Jokowi," tutur mantan anggota Tim 11 Jokowi, Ari Dwipayana, usai diskusi di Seknas Jokowi, Jl Brawijaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014) malam.

Untuk itu, cawapres Jokowi haruslah benar-benar bersih dari rekam jejak yang buruk. Cawapres Jokowi harus bebas dari kasus-kasus yang rawan disorot sebagai pelanggaran.

"Misalnya, cawapres itu punya cacat-cacat politik, hukum, catatan hitam isu-isu tertentu. Sebab, cawapres juga bisa menurunkan elektabilitas Jokowi," tutur Ari.

Jadi, sosok cawapres juga penting untuk kesuksesan Jokowi. Dia tak sependapat dengan penilaian bahwa Jokowi bisa sembarang dipasangkan dengan siapa saja hanya karena elektabilitas Jokowi sudah di atas angin.

"Cawapres Jokowi harus merupakan sosok yang tak menjadi beban," tutur Ari.

Jika Jokowi menyebut kriteria cawapresnya adalah ahli hukum dan ekonomi, maka sejumlah nama populer bisa disebut. "Ahli hukum dan ekonomi sekaligus kan nggak mungkin. Tapi kalau ahli hukum ada Mahfud MD, Abraham Samad. Ahli ekonomi bisa pengusaha seperti Jusuf Kallla," tutur Ari.(dnc/pog)
BAGIKAN:
KOMENTAR