Material Bangunan Langka, Bupati Herliyan Intruksi Disprindag Turun Lapangan

Sabtu, 29 November 2014 23:12
BAGIKAN:
bengkalisone/humas
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh
BENGKALIS - Bupati H Herliyan Saleh, memberikan perhatian atas keluhan sejumlah rekanan yang mengerjakan proyek milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis yang resah. Kegelisahan mereka itu disebabkan sejak beberapa hari lalu sejumlah material bangunan, khususnya di pulau Bengkalis mulai langka dan sulit di dapat.

Menanggapi kecemasan mitra kerja Pemkab Bengkalis tersebut, Herliyan mengatakan, sudah memintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengecek kebenaran informasi itu di lapangan.

Demikian yang disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, bahwa Bupati Herliyan meminta pihak Disperindag untuk turun ke lapangan, memastikan secara detail apa penyebab sejumlah material bangunan, khususnya semen sebagaimana dikeluhkan sejumlah rekanan itu sejak beberapa hari lalu di pulau Bengkalis sulit didapat. 

"Dalam hal ini Bupati juga minta untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti dengan aparat penegak hukum dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) guna menindaklanjuti hasil temuan di lapangan, ”ungkap Johan, Sabtu (29/11/14).

Jadi, lanjut Johan, jika hasil temuan di lapangan nantinya menyimpulkan, kelangkaan tersebut bukan karena faktor supply demand dan tingginya permintaan dan terbatasnya persediaan, tetapi karena faktor lain yang disengaja, maka dilakukan tindakkan.

“Cek sampai ke gudang penyimpangan. Kalau ada unsur kesengajaan seperti ingin memanfaatkan permintaan yang tinggi itu untuk mencari keuntungan yang lebih besar, rekomendasikan ke BPMP2T agar izin usahannya dibekukan atau cabut. Dan jangan lupa laporkan kepada aparat penegak hukum, ”tegas Herliyan, seperti dikutip Johan.

Memang, sebagaimana dipublikasikan sejumlah media, beberapa rekanan yang mengerjakan proyek Pemkab Bengkalis di Pulau Bengkalis ‘mengeluh’, pasalnya sejak beberapa hari lalu mereka kesulitan memperoleh material bangunan, terumata semen.

Akibatnya, keluh beberapa rekanan tersebut, pekerjaan proyek yang seharusnya sudah bisa dilakukan, terpaksa ditunda karena semen tidak tersedia. (Gus/boc)
BAGIKAN:
KOMENTAR