Musim Penghujan Rentan Diare, Begini Penjelasannya

Rabu, 16 Desember 2015 16:02
BAGIKAN:
Ilustrasi
BENGKALIS – Disamping penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang sering diderita oleh ribuan masyarakat Bengalis, pada saat kabut asap melanda Negeri Junjungan, Diare juga harus menjadi perhatian warga dikala musim penghujan tiba.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, melalui Kepala Bidang Pengendalian masalah Kesehatan Lingkungan, Irawadi, kepada wartawan saat diwawancara, Selasa (15/12) kemarin.

"Penyakit diare itu timbul dari kondisi air. Sangat rentan sekali terjadi kepada anak-anak balita. Karena air merupakan kebutuhan dari segala yang kita perlukan dalam sehari-hari. Kalau sumber air bermasalah, maka akan sangat besar kemungkinan akan menderita penyakit diare," jelas Irawadi.

Ditambahkannya, kalau mungkin pada saat musim kemarau, masyarakat buang air besar disembarang tempat, dan setelah musim penghujan digenang oleh air maka bakteri yang ada dikotoran (ekolin) akan menyebar dan menjadikan penyakit kepada masyarkat yang akan menkonsumsi air tersebut.

"Kalau buat air minum mungkin karena dimasak, hilang lah bakterinya. Tapi untuk kebutuhan yang lainnya, seperti mandi, gosok gigi dan mencuci tangan. Inilah yang menjadi sumber masuk bakteri dan mengakibatkan diare," ucapnya.

Maka untuk menghindarkan diri dari gangguan penyakit diare yang rentan terjadi saat musim hujan, maka masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan sekitar dari faktor-faktor yang akan berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan bakteri penyakit.

"Jaga lingkungan, jangan membuang air besar sembarangan. Tetapi ingat, yang perlu masyarakat ketahui, pemicu berkembangnya bakteri penyakit bukan saja karena kotoran manusia, kotoran hewan juga perlu diperhatikan," harap Irawadi.

"Kemudian, pelihara sumber air minum dengan baik agar tidak ternodai dengan kotoran apapun. Perhatikan juga jarak antara WC dan kolam yang sering kali diabaikan oleh masyarakat. Jarak ini sangat berpengaruh. Umpama WC dengan kolam, harus berjarak lebih dari 10 meter," tambahnya menjelaskan.

Terlebih, katanya, kondisi daratan di Pulau Bengkalis dan sekitarnya, sangat didominasi oleh tanah gambut. Maka hal semacam ini harus diperhatikan oleh masyarkat, agar mampu mencegah penyakit diare.

"Untuk diketahui, penyakit diare merupakan penyakit yang terbanyak diderita masyarakat Kabupaten Bengkalis setelah ISPA. Maka dari itu kebersihan harus menjadi perhatian masyarakat dilingkungan masing-masing," tutup Irawadi.(Gus)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dampingi Komandan Korem 031/WB, Bustami HY Ikut Salurkan Bantuan Sembako

    BENGKALIS - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bengkalis, Bustami HY, mendampingi Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay dan Kapolres AKBP Hendra

  • Sambut Hari Bayangkara ke 74, Polsek Bengkalis Bersihkan Tempat Ibadah

    BENGKALIS - Menyambut Hari HUT Bayangkar ke 74 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2020, Kepolisian Sektor Bengkalis, Polres Bengkalis megisi kegiatan dengan meng

  • Tim Gugus Covid 19 Terus Sosialisai Protap Kesehatan

    BENGKALIS - Personel Koramil 01/Bengkalis, bersama anggota Polsek Bengkalis melaksanakan giat aturan tentang penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepad

  • Personel Koramil 01/Bengkalis Sosialisasi Protap Kesehatan Kepada Warga dan Pedagang di Taman Andam Dewi dan Capcin

    BENGKALIS - Patroli bersama dan himbauan kepada masyarakat tentang aturan penerapan pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan jajara

  • KOMENTAR