Pemda Bengkalis Belum Ada Program Bantuan Dana Segar Untuk Koperasi dan UKM

Senin, 25 Agustus 2014 16:03
BAGIKAN:
Tuah Hasrun Saely
BENGKALISONE, BOC -Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bengkalis ditahun anggaran 2014 ini telah mengusulkan DANA bantuan segar yang diperuntukkan pada pengusaha kecil dan menengah, namun upaya  yang dilakukan pihak Dinas agar para pengusaha kecil tersebut dapat bantuan segar dari Pemerintah belum juga dapat terealisasi di tahun ini.

Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bengkalis, Tuah Hasrun Saely, Senin (25/8/2014), Ia menjelaskan bahwa  terkait Koperasi yang ada di Kabupaten Bengkalis sebanyak 800 lebih jenis koperasi, namun hanya 634 jenis koperasi yang masih aktif.

Dari ratusan koperasi di Kabupaten Bengkalis itu ditiap tahun terus dilakukan pembinaan bimbingan teknik (Bimtek) dengan mendatangkan pakar koperasi dari jakarta dan pekanbaru, agar dalam pengelolaan koperasi dapat  berkembang dengan sehat.

"Namun, umumnya ternyata setelah kita data ratusan koperasi ini untuk pengembangannya masih tetap yang dikeluhkan adalah kurang modal dan sejauh ini Pemda belum ada program untuk memberikan dana segar pada mereka, "terang Tuah.

Menurut pertimbangan Mantan Kadisbudparpora Bengkalis ini menyampaikan bahwa, seandainya setiap koperasi yang mencapai ratusan itu mendapatkan dana segar dari Pemerintah, kemungkinan Koperasi tersebut akan lebih leluasa untuk mengelolanya.

"Tapi apa boleh buat, dari Dinas kita sudah melakukan upaya agar Koperasi mendapatkan dana suntikkan dari Pemerintah untuk mengembangkan uasahanya yang bukan hanya Koperasi tapi juga untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta pedagang kali lima, namun kami tidak akan menyerah, kalau anggaran APBD 2014 ini, mereka belum dapat bantuan dana segar, sebab di anggaran APBD-P 2014 akan kita usulkan lagi, "ungkap Tuah lagi.

Tuah sendiri menyampaikan, bukanlah sesuatu hal yang sulit jika setiap koperasi dapat saluran dana segar dari Pemda antara Rp. 15-20 juta dan bagi UKM Rp. 10-15 juta dan bagi PKL itu Rp. 5-10 juta, yang penting sebelum dikucurkan dana segar tersebut perlu data yang valid, agar tidak salah sasaran dan disalahgunakan.

"Sebab apapun masalahnya, dana segar itu sangat dibutuhkan mereka untuk mengembangkan usahanya, daripada mereka pinjam ke rentenir yang setiap hari harus menanggung untuk mengembalikan cicilan hutangnya, sedangkan dana segar yang kita usulkan ini seperti jenis subsidi yang tidak perlu dikembalikan lagi, makanya APBD-P 2014 nanti akan kita usulkan lagi, kita berharap usulan kita dapat diloloskan, dan ini salah satu wujud upaya kita untuk membatu mereka, "ucap Tuah berharap. (Gus).
BAGIKAN:
KOMENTAR