BENGKALIS- Masyarakat Bengkalis desak pemerintah daerah dan pusat serius menangani persoalan klasik abrasi yang terjadi di Pesisir Pantai Utara Pulau Bengkalis atau di Kecamatan Bantan. Meskipun setiap tahun pulau ini harus kehilangan luas daratan mencapai puluhan hektar dan laju abrasi mencapai 30-an meter. Namun, dinilai belum ada upaya maksimal dari seluruh komponen.
"Kami berharap pemerintah lebih serius menangani abrasi ini, secara umum lahan sudah banyak yang habis tergerus air laut dan khususnya areal perkebunan warga disini sudah amblas ke laut," pinta Seri, salah seorang warga Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
Pak Nawi memiliki rumah yang tidak jauh dengan bibir pantai sebelah Utara Pulau Bengkalis juga mengaku mulai khawatir. Abrasi yang tidak segera diatasi dengan serius oleh pemerintah pasti akan menghanyutkan rumahnya ke laut.
"Dapat kabar di Parit Tiung ini akan dibangun batu untuk pemecah gelombang, tapi sampai sekarang kok belum ada kelihatan?," katanya.
Warga juga berharap, penanganan abrasi ini juga tidak hanya dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Akan tetapi juga harus ada peran dan tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
"Pemerintah pusat dan provinsi kita berharap juga lebih serius menangani abrasi di Pulau Bengkalis ini. Karena daerah ini juga merupakan kawasan perbatasan antar negara," pinta Wanto, warga Desa Jangkang lainnya.(Gus)