Penampangan Pasir Tradisional di Rupat Boleh dilanjutkan, Tapi..

Selasa, 10 Oktober 2017 10:46

BENGKALIS -Penambang pasir tradisional di Rupat boleh berlega hati. Pasalnya, pekerjaan turun temurun mereka yang terhenti selama 2 bulan akan dapat kembali beroperasi.

Para penambang pasir disana, diperbolehkan melanjutkan penambangan pasir secara tradisional tapi harus menunggu hasil konsultasi DPRD Bengkalis ke Distamben Provinsi Riau dalam waktu dekat.

Kesepakatan itu tertuang pada hearing lintas Komisi di DPRD Bengkalis. Hearing melibatkan, Satpol Airud, TNI AL, Unit Layanan Pelabuhan (UPP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan masyarakat penambang pasir di Kelurahan Tanjung Kapal dan Kampung Aman, Rupat, Senin kemarin.

Wakil Ketua DPRD Bengkalis Indra Gunawan mengatakan, mengatakan hearing DPRD Bengkalis tentang penampang pasir menghasilkan kesepakatan para penambang pasir boleh melakukan penambangan secara tradisional dengan muatan yang ditentukan KSOP.

"Misalnya satu kapal boleh 10 kubik pasir,"ungkapnya.

Kendati demikian, para penambang tradisional bisa melanjutkan pekerjaan penambangan setelah DPRD Bengkalis melakukan konsultasi ke Distamben Provinsi.

"Boleh, bukan hari ini, setelah kami minggu ini melakukan konsultasi ke Distamben Provinsi. Karena domainnya provinsi, menjelang itulah,"pungkasnya saat dihubungi wartawan. (Gus)