Pernyataan Edy Mashudi Bisa Jadi Bumerang Bagi Incumbent

Sabtu, 31 Januari 2015 22:09
BAGIKAN:
MERANTI - Ada yang tidak lazim pada saat anggota DPRD menyampaikan kata sambutan. Salah satunya, anggota DPRD Kepulauan Meranti, Edy Mashudi dari partai berlambang Ka'bah. Edy yang seharusnya memberikan kata sambutan diduga melakukan kampanye politik pada saat acara Panen Raya Padi dan Peresmian Gedung Mesin Penggilingan Padi di Desa Batang Meranti, Rabu (28/1/2015) lalu.

Dihadapan warga yang hadir pada saat itu, Edy seolah-olah menyerukan warga untuk kembali memilih calon bupati dari Incumbent mengingat masa kepemimpinan Kepala Daerah sekarang akan berakhir pada tanggal 27 Juli 2015 mendatang.

"Mari sama-sama kita pikir mari sama-sama kita buka mata kita. Hari ini Kabupaten Kepulauan Meranti sudah mekar 6 tahun lamanya. Sebelum beliau (incumbent, red) menjadi pemimpin, kita tau persis daerah ini dulunya belum ada jalan aspal. Betul gak bapak-bapak, ibu-ibu," serunya kepada masyarakat. Dilanjutkannya, "tetapi berkat dorongan beliau yang telah memperjuangkan APBD dari Rp.369 miliar di tahun 2010, hari ini peningkatan APBD yang beliau ciptakan mencapai Rp.1,6 triliun lebih," sebutnya.

Dikatakan Edy, ia yang merupakan anggota DPRD Kepulauan Meranti 2 periode berupaya menempatkan fungsi dewan sebagai budgeting yang mengesahkan anggaran. Maka dari itu, menurut penilaiannya, kegiatan pembangunan yang disalurkan Pemkab Kepulauan Meranti seluruhnya berpihak kepada masyarakat.

"Kita perlu bersyukur. Kalau dulu kita berada di Kabupaten Induk yang kononnya APBD Rp.3,7 triliun, tetapi menderita masyarakat pada waktu itu, jalan belum diaspal," sebutnya lagi.

Pernyataan Edy tersebut diakui Tokoh Pemekaran Kecamatan Pulau Merbau, Parman Halwi asal Pulau Merbau. Menurut Parman, agenda yang semulanya Panen Raya Padi dan Peresmian Gedung Mesin Penggilingan Padi berubah menjadi kampanye politik. "Memang benar, itu lah yang disampaikan Edy," kata Parman membenarkan.

Parman berharap, kedepannya Edy Mashudi agar berhati-hati untuk memberikan komentar di hadapan warga. "Tanpa disebutkan, kita pun tahu kalau beliau (incumbent, red) sudah menunjukkan kesunguh-sungguhannya memimpin Kabupaten Kepulauan Meranti. Saya harap, kedepannya Edy yang sebagai anggota dewan harus cerdas memilah mana kegiatan umum dan mana waktunya untuk berpolitik," cetusnya.

Menurut Parman, tidak wajar jika seorang anggota DPRD mengucapkan hingga sampai menyerukannya, karena hal itu bisa dimanfaatkan oleh lawan politik dan menjadi bumerang bagi incumbent kedepannya. "Apalagi, seruan Edy bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menggagalkan beliau (incumbent, red) untuk kembali mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah," ujarnya sambil mengingatkan bahwa tahun ini sudah memasuki tahun politik.

Sementara itu, Edy Mashudi saat dikonfirmasi melalui via seluler, Sabtu (31/1/2015) membantah jika pernyataannya itu bukan merupakan kampanye politik. Menurut Edy, apa yang disampaikannya pada acara Panen Raya Padi dan Peresmian Gedung Mesin Penggilingan Padi di hadapan warga Pulau Merbau khususnya warga Batang Meranti sesuai fakta dan realita di lapangan. 

"Terserah publik aja menilainya. Karena itu merupakan fakta yang harus kita sampaikan," tandasnya. (eaf/ky)
BAGIKAN:
KOMENTAR