PEKANBARU - Puluhan personel tak kenal lelah mencari Pratu Wahyudi yang hilang saat padamakan Karhutla pada Kamis 18 Agustus 2016 lalu. Dicari selama 6 hari, akhirnya anggota TNI ini ditemukan oleh Tim Basarnas dan gabungan Denrudal 004 Dumai, Selasa (23/8/2016) sekitar pukul 11.30 WIB.
Sayangnya Wahyudi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di tubuhnya. Walau demikian, jasadnya masih bisa dikenali.
Jasad prajurit Denrudan 004 Dumai itu ditemukan sekira 250 meter dari lokasi pertama menghilang. Jasadnya tergeletak di area lahan bekas terbakar.
Dantim Basarnas, Hirfan saat dikonfirmasi mengaku, areal penemuan jasad Wahyudi merupakan set area pencarian. "Termasuk set areal kita," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 47 personel kepolisian dikerahkan untuk mencari Pratu Wahyudi yang hilang saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir.
"Dari Polri terdiri dari 25 anggota Brimob, Polres Rohil 15 orang, dan dibantu dari personel polsek," ucap Kapolres Rokan Hilir, AKBP Posma Lubis.
Kapolres mengatakan, Polri sudah membantu melakukan pencarian sejak 18 Agustus 2016.
"Sejak hari pertama dilaporkan hilang, kita sudah ikut membantu pencarian anggota TNI tersebut," ujar Kapolres Rohil.
Hilangnya Pratu Wahyudi sempat heboh karena disebut-sebut berbau mistis. Karena pada saat hilang, teman-teman korban menghubungi ponsel Pratu Wahyudi. Saat diangkat, Pratu Wahyudi mengaku berada di sebuah pohon besar. Namun, setelah sejumlah temannya mendatangi pohon-pohon besar, tidak terlihat Pratu Wahyudi.
Teman-teman korban kemudian meminta Wahyudi berteriak, namun teriakan Wahyudi tidak terdengar. Setelah itu kembali teman sesama kesatuan menelefon Pratu Wahyudi.
Pria lajang itu menyebut kali ini dia berada di pohon sawit yang ada di sekitar lokasi. Kembali dicari, namun lagi-lagi tidak ditemukan. Tidak lama ponsel pria asal Magetan ini pun mati. Warga sekitar menyebut bahwa daerah itu terkenal dengan angker dan berbau mistik.(Halloriau)