RSUD Arifin Achmad Bantah Abaikan Soinah, Penderita Kanker Asal Bengkalis

Selasa, 17 Oktober 2017 15:25
BAGIKAN:
Soinah penderita kanker asal Bengkalis
PEKANBARU - Direktur RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi menyatakan pihaknya selalu berikhtiar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien dengan baik tanpa pandang bulu.

Begitu pula dengan pasien Soinah, warga Bengkalis yang menderita kanker dan saat ini sedang mendapat perawatan jalan untuk penegakan diagnosis dan rencana pengobatannya.

Menurut Nuzelly, ia secara pribadi sudah beberapa kali ketemu dengan pasien ini sejak selesai biopsi. Terakhir, kemarin, Minggu, (15/10/2017) sebelum Zuhur, ia kembali bertemu langsung dengan pasien Soinah. Pada kesempatan tersebut hadir pula teman teman LSM yang membuat video curahan hati anak Soinah terkait penyakit yang dialami ibunya.

"Pada kesempatan ini saya ingin sampaikan mari kita berkoordinasi dan bersinergi secara konstruktif dengan mengutamakan kepentingan penyembuhan pasien sesuai kapasitas kita masing masing," ujarnya dilansir riauterkini.

Pihak pihak yang ingin membantu kesembuhan pasien Soinah, lanjut Nuzelly bisa langsung berkomunikasi dengan pihak RSUD Arifin Achmad atau dirinya tentang apa dan bagaimana penanganan penyakit tersebut. Sehingga terhindar dari menyebarkan informasi yang bisa berpotensi mispersepsi di tengah masyarakat.

Menurut Nuzelly, pasien Soinah sedang menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk konsultasi dan pemeriksaan beberapa dokter spesialis. Hari Senin, (16/10/2017) ini Soinah dikonsulkan atau diperiksa oleh dokter ahli jantung untuk selanjutnya direncanakan Kemoterapi.

Menurut info dari dokter penanggung jawab pelayanan pasien Soinah yaitu DR.Dr. Effif Syofra Tripiadi,SpB(K)Onk, Senin siang tadi pasien sudah selesai pemeriksaan dan sudah diberikan resep obat yang akan dipersiapkan untuk pelaksanaan kemoterapi. Selanjutnya segera dijadwalkan di ruang Rawat Bedah untuk kemoterapi.

Jika responnya baik baru dipersiapkan untuk operasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa terhadap pasien yang terdiagnosa penyakit kanker, dokter merencanakan rangkaian pengobatan secara komprehensif sesuai jenis dan stadium penyakitnya. Misalnya perlu operasi, kemoterapi, radioterapi, paliatif terapi, psikoterapi, dan biasanya gabungan beberapa terapi tersebut.

Penegakan diagnosa penyakit kanker dan pemberian tindakan termasuk obat obatan kanker atau kemoterapi memang memerlukan pemeriksaan yang agak panjang dan lengkap. Hal ini terkait meminimalisir berbagai risiko penyakit tersebut.

Sebagai pengetahuan bersama, lanjut Nuzelly, pasien kanker umumnya dirawat inap karena akan menjalani operasi atau keadaan umumnya yang jelek (total care). Penderita kanker yang memerlukan Kemoterapi/Radioterapi, biasanya daya tahan tubuhnya jg menurun.

Pada keadaan umum pasien yang relatif masih baik maka diutamakan perawatannya di luar rumah sakit (rawat jalan). Hal ini antara lain untuk menghindari infeksi dari kuman kuman yang berasal dari rumah sakit yang umumnya lebih berbahaya.

Sebagai tambahan dapat diinformasikan bahwa saat ini Pelayanan Kanker Terpadu merupakan salah satu Layanan Unggulan dalam pengembangan RSUD Arifi Achmad sebagai rumah sakit pusat Rujukan Provinsi Riau.

"Kita sudah mempunyai berbagai sarana pendukung yang hampir lengkap. Dampaknya adalah akhir2 ini pasien kanker yg berobat di RSUD AA makin meningkat," ujarnya.

Di sisi lain jumlah dokter Konsultan yang masih terbatas maka muncul Bottle Neck Phenomena yg berakibat adanya antrian (mirip kejadian di RS Pusat Kanker Dharmais Jakarta). Hal ini yang perlu dikelola dengan baik dan berkesinambungan untuk mengurai agar pelayanan bisa berjalan optimal.

Pelayanan Kanker Terpadu yang baik itu tambah Nuzelly memerlukan dukungan masyarakat dan stakeholders yang dikenal dengan Komunitas Peduli Kanker. Komunitas ini yang biasanya penuh perhatian dan keikhlasan mencari solusi persoalan diluar medik seperti menjaga asupan gizi, penanganan masalah psikososial dan sebagainya. Bahkan pasien yang berasal dari luar kota malah memerlukan Rumah Singgah sebagai tempat tinggal sementara bagi pasien dari luar kota yang menjalani penanganan kanker, misalnya Radioterapi yang membutuhkan waktu lima minggu dengan cara Rawat Jalan (One Day Care).

"Untuk itulah saya mengajak teman teman LSM termasuk yang mengurus bu Soinah untuk bekerja sama dalam merawat pasien kanker secara serius, apabila perlu dibuat kesepakatan dengan RSUD AA," ujarnya.

Termasuk lanjutnya pemberian pengetahuan/keterampilan kalau memang ingin serius bergerak sebagai salah satu Komunitas Peduli Kanker dalam rangka mendukung Pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu di RSUD AA ke depan.(rtc)
BAGIKAN:

BACA JUGA

  • Dalam Sepekan Targetkan 10.860 Dosis Penerima

    BENGKALIS - Selama sepekan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) secara serentak melaksanaan vaksinasi baik di titik yang ditentukan maupun di fasilitas pelayanan ke

  • 49 Pasien Covid di Kabupaten Bengkalis Dinyatakan Sembuh

    BENGKALIS - Hari ini terkonfirmasi 15 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Minggu 20 Juni 2021, 1 orang meninggal dunia dan 49 lainnya dinyatakan s

  • Satgas Covid-19 Bengkalis Jaring 30.847 Warga Pelanggar Prokes

    BENGKALIS - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 Kabupaten Bengkalis memberikan teguran kepada 30.847 warga Kabu

  • Reses Wakil DPRD Bengkalis, Syahrial Fokus Kesehatan dan Lapangan Kerja

    BENGKALIS- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Syahrial berkunjung ke delapan titik daerah pemilihnya dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat di Pulau R

  • KOMENTAR