DUMAI, GORIAU.COM - Pemandagan unik terjadi di Dumai hari ini, Senin (14/7/2014). Pasalnya, ada kendaraan besar, truk pengangkut tanah yang biasanya hanya bermain di pinggiran kota, kini masuk ke areal kantor Walikota Dumai. Dengan berlebel disegel, truk ini dipaksa parkir di areal kantor walikota yang tidak lain adalah marwah sebuah pusat pemerintahan.
Hari ini,
Himpunan Mahasiswa Dumai (HMD) memang sengaja menyegel dan menyeret
angkutan truk tanah timbun yang sudah mengotori kota ini dengan
aktifitas penambangan ilegal. Sayangnya, aktifitas itu tak pernah
dicegah oleh Walikota an semakin merajalela.
Bosan dengan
''tidak pedulinya'' pemimpin di kota ini, akhirnya sejumlah aktifis
menyegel kendaraan yang digunakan untuk mengangkut tanah timbun dan
menyeretnya ke kantor walikota agar sang walikota tidak buta lagi dengan
kondisi kerusakan lingkungan di sekitarnya.
''Kita sudah
menyampaikan aspirasi sebelumnya, namun pemerintah kota Dumai tidak
mengambil tindakan nyata, jangan-jangan mereka ikut bermain mata dengan
oknumnya. Kemana pemerintah selama ini?'' tambah Ketua Umum PP HMD,
Aderman kepada GoRiau.com
Sementara itu, Koordinator aksi,
Siswanda mengatakan, pihaknya akan terus menuntut walikota Dumai agar
menutup aktifitas galian tanah timbun karena sudah merusak lingkungan
dan mengganggu warga.
DUMAI, GORIAU.COM - Pemandagan unik terjadi di Dumai hari ini, Senin (14/7/2014). Pasalnya, ada kendaraan besar, truk pengangkut tanah yang biasanya hanya bermain di pinggiran kota, kini masuk ke areal kantor Walikota Dumai. Dengan berlebel disegel, truk ini dipaksa parkir di areal kantor walikota yang tidak lain adalah marwah sebuah pusat pemerintahan.
Hari ini,
Himpunan Mahasiswa Dumai (HMD) memang sengaja menyegel dan menyeret
angkutan truk tanah timbun yang sudah mengotori kota ini dengan
aktifitas penambangan ilegal. Sayangnya, aktifitas itu tak pernah
dicegah oleh Walikota an semakin merajalela.
Bosan dengan
''tidak pedulinya'' pemimpin di kota ini, akhirnya sejumlah aktifis
menyegel kendaraan yang digunakan untuk mengangkut tanah timbun dan
menyeretnya ke kantor walikota agar sang walikota tidak buta lagi dengan
kondisi kerusakan lingkungan di sekitarnya.
''Kita sudah
menyampaikan aspirasi sebelumnya, namun pemerintah kota Dumai tidak
mengambil tindakan nyata, jangan-jangan mereka ikut bermain mata dengan
oknumnya. Kemana pemerintah selama ini?'' tambah Ketua Umum PP HMD,
Aderman kepada GoRiau.com
Sementara itu, Koordinator aksi,
Siswanda mengatakan, pihaknya akan terus menuntut walikota Dumai agar
menutup aktifitas galian tanah timbun karena sudah merusak lingkungan
dan mengganggu warga.