Bupati Siak tak Ingin Kalah dengan Toni Blair

Kamis, 15 Mei 2014 16:19
BAGIKAN:
SIAKONE, POG - Bupati Siak, Drs. H. Syamsuar MSi tidak ingin kalah dan kecil hati dengan Toni Blair seorang Mantan Perdana Menteri Inggris yang kini menjabat Duta Besar Timur Tengah untuk PBB, AS, Uni Eropa dan Rusia. Hal tersebut disampaikannya dihadapan ratusan masyarakat Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak ketika membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan di Desa Sialang Palas, Rabu (14/5/2014) kemarin.

Dikatakan Syamsuar, dirinya beberapa waktu lalu diberi tahu oleh salah satu ulama sekaligus koleganya di Jakarta, bahwa Toni Blair memiliki kebiasaan unik yakni kecanduan membaca Al-Quran setiap harinya. Hal itulah menurut orang nomor satu di Kabupaten Siak, menjadi alasan tidak ingin kalah dengan mantan orang nomor satu di salah satu Negara maju di Eropa tersebut.

“Disela kesibukannya (Toni Blair, red) yang luar biasa, ia masih sempat membaca Al-Quran sekaligus memahami makna yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah buku, ia (Toni Blair, red) mengaku hobinya itu semakin membuat kecanduan dengan Al-Quran,” kata Syamsuar.

Hal tersebut membuat Syamsuar termotifasi untuk membaca sekaligus mengkaji isi dan makna yang terkandung dalam Al Quran setiap harinya. Sebab, menurut Syamsuar, Toni Blair yang bukan seorang muslim ingin mengerti tentang kandungan Al Quran.

“Seorang Perdana Menteri non muslim yang luar biasa sibuk saja masih menyempatkan diri membaca Quran. Karena itu betapa malu dan terpukulnya kalaulah saya yang hanya menjabat Bupati saja tak sempat membaca Al-Quran," ucapnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bermuhasabah diri, sudah sejauh mana penghayatan dan kecintaan sebagai muslim terhadap Al Quran sebagai sumber segala ilmu dan kebenaran.

“Mudah-mudahan dengan adanya program Maghrib Mengaji yang telah kita galakkan mendapat dukungan masyarakat khususnya orang tua, sebagai bagian dari tanggungjawab kita mendidik anak-anak,” harapnya.

Karena itu disampaikannya, program Pemerintah Kabupaten Siak yang bersentuhan langsung dengan pembangunan keagamaan khususnya bagi generasi muda di Kabupaten Siak sudah sangat tepat.

Selain menggalakkan budaya Maghrib Mengaji, Pemkab juga mengirim putera-puteri terbaik para calon imam-imam masjid ke beberapa pesantren tahfidz di Indonesia, untuk menghidupkan Pendidikan Diniyah Takmiliah Awaliyah (PDTA) di setiap desa sebagai syarat wajib melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA melalui Perda dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat mendirikan MAN Internasional Insan Cendekia di Tualang, hingga memberikan perhatian khusus kepada perkembangan kaderisasi Qori dan Qoriah di Kabupaten Siak yang sudah diakui kiprahnya baik di tingkat provinsi hingga nasional.

“Saya sangat apresiasi pada inisiatif beberapa sekolah untuk membudayakan membaca Al Quran sebelum mulai belajar. Kalau bisa dihafal lebih bagus, kemarin anak-anak kita semangati untuk menghafal Surah Yasin, nanti kita tingkatkan lagi pada Surah Al Mulk dan Al Kahfi, dan begitu seterusnya. Untuk itu para orang tua harus dapat memberikan dukungan, baik melalui pendampingan maupun memberikan motivasi pada anak misalnya berupa hadiah atau kado sederhana,” tutup Syamsuar.
BAGIKAN:
KOMENTAR