BENGKALIS -Ibu Zaitun (70) warga desa Bantan kecamatan Bantan kabupaten ini masih sangat bersemangat mencari pundi rupiah dari sampah yang menggunung ditempat pembuangan akhir (TPA) Bengkalis.
Diusianya yang sudah tak muda lagi dia terus beruji baku dengan bau busuk sampah dan tenaga tua yang ia miliki. Sejak sang suami meninggal 5 tahun lalu, ibu Zaitun harus mencari nafkah dibantu satu anaknya untuk kehidupan sehari -hari.
Meski, sehari dia hanya bisa berpendapatan Rp 15-20 ribu perhari, tak ada keluh kesah yang ia ungkapkan kepada beberapa wartawan yang berbincang kepadanya.
Tawanya masih sangat bersemangat seperti para pemulung lainnya.
"Hehe.. Saya sudah 40 tahun bekerja disini. Saya punya anak 1 cucu 9. Suami sudah meninggal karena sakit kencing manis, "imbuhnya sambil memasukkan barang bekas ke karung untuk dijual.
Dulunya, ibu Zaitun menyampaikan, disaat almarhum suami masih hidup, penghasilan yang ia hasil lebih dari saat ini.
"Saya warga asli sini, rumah saya didepan sana,"ucapnya sesekali duduk karena letih.
"Seperti ini, sampah kaleng, hanya seratus satu kilo hehe, "ulasnya.
"Inilah pak mau cari makan, bau busuk udah bisa, "tambahnya.
Cerita soal bantuan dari Pemerintah, ibu Zaitun mengutarakan hanya mendapatkan bantuan berupa beras raskin 15 kilo pertiga bulan.
"Bantuan ada, beras 15 kilo,"ungkapnya. (Gus)
BENGKALIS - Selama sepekan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) secara serentak melaksanaan vaksinasi baik di titik yang ditentukan maupun di fasilitas pelayanan ke
BENGKALIS - Hari ini terkonfirmasi 15 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, Minggu 20 Juni 2021, 1 orang meninggal dunia dan 49 lainnya dinyatakan s
BENGKALIS - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 Kabupaten Bengkalis memberikan teguran kepada 30.847 warga Kabu
BENGKALIS- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Syahrial berkunjung ke delapan titik daerah pemilihnya dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat di Pulau R