HIPMI Protes Pedagang Pasar Terubuk Bengkalis

Kamis, 17 Juli 2014 03:55
Aksi Sempat Tegang, Bazar Ramadan Pasar Terubuk Terancam Gagal
BAGIKAN:
PESISIRONE GROUP/Alina
Aksi bersitegang para pedagang dan HIPMI sempat menjadi tontonan warga, Rabu 16/7 di halaman pasar terubuk, kelapapati laut.
BENGKALIS, BOC - Maksut para pedagang pasar terubuk untuk menggelar bazar ramadhan terancam batal. Pasalnya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Rabu 916/7/2014) melakukan aksi protes dan menilai pelaksanaan Bazar di halaman pasar terubuk menyalahi kesepakatan yang telah dibuat.

Spontan, aksi protes itu mendapat perlawanan dari para pedangan terubuk yang hendak berjualan di stan stan yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut. Cekcok para pedagan dan HIPMi pun tak terelakan sehingga kejadian itu menjadi perhatian warga.

Pantauan bengkalisone.com, sejak pukul 14:28 WIB, silang pendapat antara Petugas Dinas Pasar, Pedagang Pasar Terubuk, HIPMI, Pemuda Kelapapati, serta  tokoh masyarakat Kelapapati terus terjadi tanpa titik terang. Sehingga, Assisten III Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Hardi Sulioso, sempat turun kelokasi mengambil kebijakan agar kedua pihak untuk melakukan komunikasi yang baik.

Salah seorang pedagang pasar terubuk yang hendak berjualan distan bazar tersebut kepada bengkalisone.com mengaku akan tetap bersikukuh untuk melaksanakan bazaar. Dengan alasan penjualan mereka dilantai dua sangat sepi, Oleh karena itu dengan berjualan di bazar, bisa mendapatkan laba.

“Kami hanya mencari makan, karena keadaan pasar diatas sangat sepi, kami para pedagang terubuk yang aktif berinisiatif untuk turun kebawah berjualan, kami hanya sekitar 30 orang beserta para pedagang pasar malam yang ada di bengkalis ini, tapi mengapa dipersulit, dan kami tegaskan, bahwa ini bukan bazaar,” jelas Erwin pedagang sandal dipasar terubuk ini.

Sama hal nya Anggi, pedagang kain lainya. Dia mengatakan bahwa pelaksanaan Bazaar tersebut dilaksanakan dalam momen bagi-bagi rezeki sesama pedagang. Bazaar ini merupakan kesepakatan sesama pedagang dipasar Terubuk dan HIPMI. Dan, diakuinya telah mendaftarkan diri pada pelaksanaan Bazar ramadhan ini. 

“Sebelum diadakannya bazaar yang dipantai pasir dan pasar terubuk ini, kami telah mengadakan rapat, kesepakatannya telah mendapat izin dari Pemerintah daerah, HIPMI menggelar bazaar dari tanggal 5 samapai 15 juli, dan kami pedagang Pasar Terubuk akan menggelar Bazaar dari tanggal 17 hingga tanggal 27 juli di halaman Pasar Terubuk ini, dalam momen bagi-bagi rezeki sesama pedagang,” ungkap Anggi ibu muda satu anak.

Walauapun hanya diperuntukkan bagi para pedagang terubuk, tidak menutup kemungkinan bazaar ini juga dibuka untuk pedagang dari luar daerah, karna hanya 28 pedagang pasar terubuk yang terdaftar,dari 40 kios yang tersedia, dan masih 12 kios yang kosong .

Namun sangat disayangkan, tempat yang digunakan untuk melaksanaan bazar ini sangat kecil kapasitasnya, padahal  lebih dari 25 pedagang dari daerah luar ini masih menunggu, seperti pedagang dari Bukit Tinggi Sumatra barat, kerinci, pekanbaru, bahkan medan Sumatra Utara, namun kesediaan tempat tidak memungkinkan.

Apalagi biaya untuk tiap kiosnya hanya 1,5 juta rupiah,  pedagang sangat yakin dengan adanya bazaar ini mereka bisa memperoleh laba, karna puncak jual beli biasa nya terjadi  sepuluh hari sebelum idul fitri.

Sementara, pengurus HIPMI, Dodi mengatakan aksi protes terhadap Pedagang pasar terubuk karna penyelenggaraan bazaar Ramadhan di pasar terubuk telah melanggar kesepakatan. Dia menjelaskan, Kesepakatan yang dilakukan pada tanggal 27 juni lalu HIPMI dan Ikataan Pedagang Pasar Bengkalis (IP2K) saat rapat dikantor bupati telah menandatangani surat putusan  dari Pemerintah Daerah bahwa tidak diperbolehkan melaksanakan bazaar setelah tanggal 17 juli ini.

“Kami melakukan protes apabila pedagang pasar terubuk menyelenggarakan bazaar ini, karna sesuai kesepakatan saat rapat di kantor bupati  bulan lalu, penyelenggaraan bazaar hanya dilakukan sepuluh hari, yaitu dari tanggal 5-15 juli kemaren," kata Dodi.

Dan setelah tanggal 17 juli, lanjut Dodi lagi tidak diperbolehkan untuk menyelenggarakan bazaar. "Itu merupakan keputusan Pemda, dan  hal ini telah ditandatangi oleh kami (HIPMI), IP2K yang terdiri  dari pedagang pasar terubuk dan pedagang pasar sukaramai,” jelas pria yang mengenakan kemeja merah kotak-kotak ini.(alina)



BAGIKAN:
KOMENTAR