• Home
  • Berita
  • Kanit Binmas Polsek Merbau Ingatkan Siswa Jangan Lakukan Tindakan Melawan Hukum

Jadi Irup Apel Senin di SMA Negeri 1 Merbau

Kanit Binmas Polsek Merbau Ingatkan Siswa Jangan Lakukan Tindakan Melawan Hukum

Senin, 02 Oktober 2017 13:39
BAGIKAN:
MERBAU - Kanit Binmas Polsek Merbau, Aiptu Chairy, menjadi inspektur upacara dalam apel pagi di SMA Negeri 1 Merbau. Senin 2 Oktober 2017.

Dalam sambutannya, Aiptu Chairy mengingatkan kepada calon-calon pemimpin bangsa untuk tidak melakukan tindakan melawan hukum, melawan fatwa MUI tentang hukum, serta menjelaskan tentang pedoman bermuamalah melalui media sosial.

Dikatakannya, seiring perkembangan teknologi bidang elektronika dan informatika, semua terasa mudah. Hal ini menjadi tantangan baru bagi pihak kepolisian, karena banyak teknologi tersebut sering disalahgunakan untuk kejahatan, hasutan, ujaran kebencian, ghibah, fitnah dan sebagainya.

Hal ini, kata dia, juga berdampak ancaman keutuhan NKRI dan bertentangan dengan nilai pancasila.

Mirisnya lagi, sambung dia, akhir-akhir ini sering berita HOAX menjadi berita di perangkat Hp. Hal ini jelas suatu tindak pidana perbuatan melawan hukum yakni UU ITE dan juga tidak sesuai fatwa MUI No 24 tahun 2017.

"Jangan mudah percaya tentang berita-berita di dunia maya, apalagi tidak jelas sumber asal beritanya, yang tak dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya.

Oleh karena itu, Aiptu Chairy juga mengimbau agar para pelajar tidak mengirim berita-berita tidak jelas sumbernya kepada teman-teman lainnya, dalam hal lain disebut dosa ghibah sistem multi lever marketting.

"Tidak semua yang benar harus diucapkan, tetapi apa yang diucapkan haruslah benar," sambung Aiptu Chairy.

Selanjutnya, Aiptu Chairy sempat bercerita tentang Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun, sebelum adanya NKRI 430 tahun silam.

Dikatakannya, Nusantara terdiri dari kerajaan-kerajaan besar maupun kecil. Belanda berhasil mengusai Nusantara hanya dengan kedatangan 15 unit kapal dagang VOC, mereka mengadu domba satu kerajaan dengan kerajaan lainnya dengan politik DEVIDE ET IMPERA. Dengan kepoloson rakyat Nusantara, Belanda tidak ingin anak-anak bangsa pintar.

"Hal ini menjadi renungan bagi kita semua, pelajaran yang sangat berarti akan kejadian dimasa lampau," ungkapnya.

Dikatakan Aiptu Chairy, Indonesia adalah Negara yang besar dan kaya raya akan budaya, alam. SDA bagaikan kepingan 'Syurga', membuat Negara-negara Luar sangat iri melihat NKRI, ada yang suka dan ada yang tidak suka.

Indonesia merupakan Negara yang jumlah penduduk muslim terbesar di Dunia. Saat ini, Negara Jazirah Arab takjub akan kerukunan hidup beragama di Indonesia. Sementara ada negara mereka dilanda konflik yang tiada berkesudahan dan membuat rakyat menderita.

"Hal ini juga renungan bagi kita semua, untuk memahami nilai-nilai Pancasila dalam kerangka NKRI," tambah dia.

Aiptu Chairy sempat menjelaskan pada pelajar terkait perintah Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Disebutkan Aiptu Chairy, dalam amanatnya Presiden berharap agar kejadian G30S/PKI jangan sampai terulang, Ideologi di Negara RI hanya Pancasila, kemudian Pemerintah juga tetap konsisten terhadap TAP MPRS NO 25 TH 1966.

Untuk diketahui, kegiatan pembinaan remaja oleh Kanit Binmas Polsek Merbau, berupa penyuluhan ke sekolah-sekolah dilaksanakan setiap Senin, atau seminggu sekali di sekolah-sekolah yang ada di wilayah hukum Polsek Merbau.(nur)
BAGIKAN:
KOMENTAR